Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu.Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Labuhanbatu Raya berunjuk rasa di gedung DPRD Labuhanbatu, Jalan Sisingamangaraja, Rantau Prapat, Rabu (26/9/2018). Dalam aksinya mahasiswa membentang spanduk bertuliskan "Evaluasi Kabinet Jokowi - JK", "Kecam Represifitas Polri" dan "Janji Nawacita Gagal".
Massa yang dikawal pihak kepolisian dan Satpol PP Pemkab Labuhanbatu dalam aksinya sempat membakar ban bekas di pintu gerbang kantor legislatif tersebut. Namun, akhirnya dipadamkan pihak kepolisian dengan menyemprot racun api.
Massa juga membagikan selebaran tuntutan kepada warga yang berisikan bahwa presiden adalah orang yang paling bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada negeri ini. Seperti kondisi pendidikan, ekonomi, sosial, politik, dan keamanan negara.
Semenjak Presiden Jokowi dan Wakilnya Jusuf Kalla dilantik pada akhir 2014, diharapkan mampu membawa negeri ini untuk mencerdaskan anak bangsa dalam dunia pendidikan, mampu mensejahterakan dan memakmurkan petani.
Mampu mampu menstabilkan perekonomian negara, mampu memberikan rasa nyaman dalam bernegara kepada rakyatnya lewat keamanan negara. Serta mampu mengimplementasikan janji-janji kampanyenya. Seperti 10 juta lapangan pekerjaan dan Program prioritas Jokowi - JK. Yaitu Nawa Cita.
Namun sungguh miris dan kecewa setelah 4 tahun lamanya Jokowi-Jk memimpin republik ini, Indonesia saat ini sedang dihadapkan oleh persoalan-persoalan yang serius, seperti melemahnya nilai tukar rupiah hingga mencapai Rp15.000 per dollar AS.
Maraknya tindakan represif dari oknum kepolisian kepada demonstran seperti yang terjadi pada mahasiswa di Bengkulu, Medan, dan lain-lain. Janji program Nawa Cita tak terealisasi. Impor bahan pokok dan pertanian, sementara produk lokal tak dimaksimalkan.
Naiknya harga BBM, pajak, dan bahan pangan di saat ekonomi rakyat semakin sulit. Dan keamanan negara yang masih tidak bisa memberikan kenyamanan kepada rakyat.
Massa yang dipimpin Kordinator lapangan Khairil Hanif Nasution, Kordinator Aksi Habibur Rohman dan Ketua Ahmad Ilham Syahdani itu akhirnya diterima anggota DPRD Labuhanbatu Marisi U Hasibuan dan Elya Rosa Siregar.
Marisi menyahuti tuntutan massa dan berjanji akan menyampaikan usulan tersebut ke pihak yang berkompeten.
"Agar masyarakat, khususnya di Labuhanbatu tidak kecipratan dampak -dampak ekonimi yang sedang terjadi," paparnya.
Setelah merasa aspirasinya ditampung, massa HMI akhirnya membubarkan diri.