Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Walau kurang lebih setahun Esra merintis Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sola Gracia di Asmat, Papua, sudah banyak suka duka yang dirasakan gadis kelahiran Sibolga, 31 Januari 1994 ini.
"Kemarin-kemarin, mama saya sakit, saya tak bisa pulang. Saya juga sempat operasi saat TBM ini baru didirikan. Dana yang sempat terkumpul jadi berkurang," kisahnya kepada medanbisnisdaily.com, melalui komunikasi WA, Rabu malam (19/12/2018).
Selepas operasi, Esra mengaku harus meminjam ke koperasi untuk melanjutkan karyanya. Namun, masalah pribadi itu tak membuatnya berhenti.
Dari Sibolga, gadis bernama lengkap Esra Zuita Silitonga ini kuliah di sekolah tinggi teologia di Jawa. Dari sana ia melanjutkan misi kemanusiaan ke Asmat, Papua.
Menurut Esra, semangat anak-anak di Asmat datang ke perpustakaan tergolong tinggi. Memang, selalu ada saja kendala. Kadang anak-anak di sini merasa tak perlu membaca.
"Karena itu, sesekali kami membuat permainan atau kebaktian supaya mereka semangat lagi untuk datang ke perpustakaan dan membaca. Malah tak jarang anak-anak di sana harus diberi makan baru belajar," ujarnya.
Kini, TBM Sola Gracia sudah terdaftar sebagai TBM resmi dan sudah terdaftar pula di Pos Indonesia. Tidak mudah bagi Esra untuk membuka TBM, apalagi untuk mempertahankannya.
“Setidaknya, sangat jauh dari kampung. Rindu ke keluarga. Ingin pulang pada Tahun Baru atau Natal ini, eh, ongkosnya mahal,” imbuh Esra .