Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Mayoritas indeks saham di bursa Asia hari ini tertekan oleh serangan tarif impor baja asal Vietnam yang dinaikkan 456,23% oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS). Pelaku pasar mengkhawatirkan serangan ini akan berimbas pada kenaikan tarif impor barang-barang lainnya dan perusahaan-perusahan baja. Bahkan kenaikan lebih dari 4 kali lipat ini memberikan dampak yang cukup besar bagi perusahaan produksi baja di Vietnam ke depannya dan perusahaan baja skala menengah ke bawah terancam gulung tikar.
Hal itu turut berimbas pada kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga berada di zona merah mengikuti perdagangan saham di bursa Asia. IHSG pun ditutup turun 0,34% di level 6.362. Dengan transaksi saham direntang level 6.385-6.334.
"Pelemahan IHSG tertekan oleh 7 sektor saham yang ada di bursa. Sektor saham pertambangan menjadi yang terlemah dengan penurunan 3,49% diikuti oleh sektor saham agri yang turun 1,1% dan sektor properti yang turun 0,9%," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Rabu (3/7/2019).
Kenaikan tarif impor baja Vietnam, kata Gunawan, mengalahkan optimisme pelaku pasar terhadap hubungan dagang AS dengan Cina yang lebih baik lagi. Padahal sebelumnya dalam KTT G20 para pemimpin negara sepakat untuk saling menjaga hubungan dagang dan bersatu melewati tantangan global ini.
Hari ini, indeks-indeks saham di bursa Asia melemah. Indeks saham Korea turun 1,22%, indeks Kospi turun 1,39%, Indeks Nikkei turun 0,53% dan Shanghai turun 0,94%. Disisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak stabil dengan penguatan tipis. Rupiah diperdagangkan di kisaran level 14.115/dolar AS.
"Untuk sepekan ini, saya memperkirakan upiah masih akan terjaga di level yang sama," kata Gunawan.