Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Harga sejumlah komoditas yang melambung beberapa pekan ini membuat sejumlah pengelola rumah makan resah. Kenaikan harga cabai merah dan ayam potong berdampak terhadap margin laba yang tipis. Hingga sejumlah rumah makan mengganti menu jualan tanpa ayam.
Sarah, seorang pemilik warung nasi dengan menu andalannya ayam penyet di Jalan M Yamin mengaku sejak kenaikan harga daging ayam beberapa hari terakhir, memutuskan untuk berhenti sementara menyediakan ayam penyet ini.
"Mahal kali ayam. Jadi mulai hari ini kita sementara tidak buat ayam penyet. Udahlah ayam mahal, cabai mahal, belum lagi bumbu-bumbunya. Ngak termakanlah," keluhnya, Rabu (10/7/2019).
Disebutkannya untuk harga ayam saja sudah Rp 40.000 per kg, belum lagi harga cabai merah yang mencapai Rp 70.000 per kg. Akibat lonjakan harga tersebut, Sarah mengaku saat ini lebih memilih menyediakan menu yang harga bahan bakunya lebih terjangkau. Seperti menu dengan lauk ikan dan telur.
Keluhan tidak berbeda diungkapkan Dona pemilik usaha warung nasi di kawasan M Yamin. "Iya naik, tadi saja kita belinya sudah Rp35.000/Kg ditempat langganan," ujarnya.
Pekan lalu sambungnya harga ayam ini sebenarnya sudah sempat normal dikisaran Rp 28.000 per kg, namun pekan ini kembali melambung. Akibat mahalnya harga ayam tersebut akunya, menyebabkan keuntungan yang diperoleh juga menipis. "Kita memilih tetap jualan, meski untungnya tipis," sebutnya.