Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banda Aceh - Kementerian PUPR menggelar pertemuan dengan TNI Angkatan Udara (TNI AU) terkait pengambil alihan status tanah milik Lanud Sultan Iskandar Muda. Tanah untuk pembangunan Markas Batalyon Komando Paskhas itu masuk dalam rencana pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli.
Pertemuan kedua pihak digelar di VIP Room Lanud Sultan Iskandar Muda, di Blang Bintang, Aceh Besar, Kamis (11/7/2019). Pertemuan dihadiri pihak terkait pembangunan jalan tol sepanjang 74 kilometer tersebut.
Pejabat yang hadir di antaranya, Aslog Kaskoopsau I Kolonel Tek Susanto, Kasubdis Bankum Diskumau Kolonel Sus Taufan Handriawan, Danyonko 469 Paskhas Letkol Pas J. Sitinjak, Kasubsi Invent Subdis BTB Disfaskonau Mayor Sus Harsoyo, Pabandya Faskon Slog Kaskoopsau I Mayor Sus Wahyudiono, Dankipan C Yonko 469 Paskhas Kapten Pas Gerry Kurniawan.
Selain itu juga Kasatker Pengadaan Tanah Jalan Tol Wilayah II Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Tendi Hardianto, PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Sibanceh I Alfisyah, KTU PPK Sibanceh I Ashadi Muliadi, BPN Aceh Samsul Bahri dan pejabat Lanud Sultan Iskandar Muda
Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Hendro Arief, mengatakan, pembangunan jalan tol Sigli-Banda Aceh termasuk bagian dari proyek jalan tol Trans Sumatera. Pengerjaan jalan tol itu dimulai pada Desember 2018 lalu setelah Presiden RI Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama.
"Sejauh ini program tersebut berjalan lancar, namun terdapat beberapa status lahan TNI AU yang digunakan sebagai ruas jalan tol," kata Danlanud dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom.
Tanah milik Lanud SIM di daerah di Jalan Blang Bintang-Krueng Raya di Desa Data Makmur, Aceh Besar seluas 45.000 M2. Namun yang masuk dalam proyek pembangunan jalan tol yaitu seluas 4.147 M2.
"Besar harapan kami, kedatangan bapak-bapak sekalian dapat menemukan solusi terbaik, karena tentunya kami mendukung program pemerintah dalam pembangunan jalan tol ini," jelas Hendro.
"Lahan tersebut memiliki nilai strategis dalam mendukung tugas pokok TNI AU yang rencana ke depannya dibangun Markas Batalyon Komando Paskhas untuk pengamanan aset dan pangkalan serta menjaga keutuhan wilayah di ujung barat NKRI," ungkap Hendro.
Sementara itu, Aslog Kaskoopsau I Kolonel Tek Susanto, menjelaskan, kedatangan tim beserta rombongan sebagai bentuk tindaklanjut perintah Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna terkait rencana penggunaan aset TNI AU untuk digunakan sebagai ruas jalan tol Sigli-Banda Aceh.
"Perlu adanya pembicaraan dan koordinasi yang baik dengan pihak terkait agar tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari. Hal ini karena pada dasarnya TNI AU sangat mendukung program pemerintah," ungkapnya.
Kasatker Pengadaan Tanah Jalan Tol Wilayah II Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Tendi Hardianto, mengungkapkan, pertemuan tersebut diharapkan menghasilkan win-win solution dalam penggunaan tanah TNI AU untuk proyek pembangunan ruas jalan tol Sigli-Banda Aceh.
"Tentunya kita bersama-sama untuk mewujudkan program pemerintah dengan berkoordinasi secara prosedural dalam mengatasi permasalahan penggunaan tanah ini, dengan harapan tatap muka ini dapat memberikan masukan kepada pimpinan untuk menentukan kebijakan kedepannya," jelasnya. dtc