Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
“Bargot, siapa menurutmu bakal calon Wali Kota Medan yang berpeluang besar?” tanya Porjan, sohibnya di sebuah kedai kopi. “Bah, pemilihan Wali Kota Medan masih September 2020. Apa tak kepagian?” balas Bargot. “He-he, anggap saja kita ngobrol ini bak pemanasanlah ya,” sahut Porjan.
“Bagi saya, syarat pertama adalah dikenal. Tidak sekonyong-konyong mendadak calon. Bukankah ada pepatah, “kenal maka sayang?” urai Bargot. “Nah, berilah nilai di antara 10 hingga 100. Jika 10 untuk figur yang tak dikenal, dan 100 sangat dikenal,” lanjut Bargot.
Harus dikaji pula kapabilitas, integritas dan akseptabilitas. Dengan kapabilitas, sang balon memiliki cakrawala wawasan yang luas dan berkemampuan memimpin. Simaklah track record-nya. Bagaimana kinerja dan prestasinya saat masih di posisi lama. “Nah, kemudian kembali beri nilai, di antara 10 sampai 100,” beber Bargot.
“Adapun integritas, dia tak pernah terlibat korupsi, kolusi dan nepotisme. Tak pernah berbuat kriminalitas dan pelanggaran hak asasi manusia. Jujur, dan dapat dipercaya. Kriteria inipun, nilailah mulai dari angka 10 hingga 100,” ungkap Bargot, bersemangat..
Adapun akseptabilitas, dia punya banyak relasi, dan tak punya musuh. Tak rawan ditolak masyarakat. Dia berdiri di atas kepentingan semua golongan. Dia seorang moderat, menghargai kemajemukan, agama, ras dan etnik. Silakan dinilai mulai dari 10 hingga 100. “Nah, mereka yang mendekati angka 400, adalah kandidat terbaik,” simpul Bargot.
“Tapi saya kira faktor kekuatan dana politik, harus dihitung juga,” sela Porjan. “Bukan money politics untuk menyuap pemilih ya,” lanjutnya. Ibarat mobil harus ada bensinnya. “Jadi, calonnya harus orang kaya,dong,” sela Bargot. “Tidak juga. Dia dapat melakukan fund rising, menggalang dana publik dari para pendukung bak pernah dilakukan oleh Obama,” jelas Porjan.
Menurut Data Federal Election Committee (FEC), penyumbang Obama di bawah US$ 500 mencapai US$ 342,5 juta atau mencakup 60,4%. Sementara penyumbang besar di atas US$ 500 hanya 39,6%.
Berbeda dengan rivalnya, John McCain, justru penyumbang besar mendominasi dengan porsi 60,45%. Artinya, jumlah penyumbang Obama lebih banyak dibandingkan penyumbang McCain.
.“Jadi, siapa dong calon paling berpeluang?” tanya Porjan. “He-he, itu pertanyaan kepagian. Sabar, Pilkada masih lebih setahun lagi,” cetus Bargot. Keduanya tertawa terbahak-bahak, dan lalu menyeruput kopi masing-masing.