Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini bergerak di dua arah. Pada sesi I perdagangan, IHSG berada di zona negatif yang dipicu oleh aksi wait and see investor saham mengenai Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) terkait penetapan suku bunga acuan BI. Pada pukul 14.00 WIB, diputuskan untuk menurunkan suku bunga BI 7-day Reverse Repo Rate (BI&DRR) sebesar 25 bps sehingga suku bunga BI menjadi 5,75%.
Hal ini membuat IHSG berhasil berbalik pada perdagangan sesi II dan akhirnya ditutup naik tipis 8 poin atau naik 0,136% di level 6.403. IHSG diperdagangkan direntang 6.375-6.407.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, adanya penurunan suku bunga acua ini merupakan strategi yang tepat menyikapi perlambatan pertumbuhan ekonomi saat ini. Bukan hanya dalam negeri, bahkan pertumbuhan ekonomi global juga turut melemah.
"Kebijakan moneter yang lebih longgar diharapkan mampu membuka peluang pertumbuhan properti dan menekan ketidakpastian pasar keuangan global. Kedepannya kinerja ekspor yang stagnan diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam negeri," katanya, Kamis (18/7/2019).
Gunawan mengatakan, saham properti menjadi pilihan sektor saham yang tepat untuk dikoleksi dan menghindari dulu saham-saham sektor perbankan. Karena adanya pelonggaran suku bunga akan mempercepat pertumbuhan sektor poroperti namun kurang menguntungkan dari sisi perbankan. Sebagai rekomendasi investor bisa melirik saham LPKR, LPCK, PWON dan PPRO serta saham properti lainnya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami penguatan tipis yakni naik 0,079% di level 14.971/dolar AS. Adanya kepastian suku bunga saat ini memberikan arah yang jelas bagi pelaku pasar keuangan. Beberapa negara juga melonggarkan suku bunga acuannya.
"Hal ini membuat sejumlah mata uang negara mengalami penguatan terhadap dolar AS. Mata uang tersebut tertekan karena pelaku pasar berharap The Fed juga menurunkan suku bunganya dalam waktu dekat," kata Gunawan.