Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Seorang warga Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, yang memiliki keterbelangan mental diasingkan dan dirantai orang tuanya di dalam kamar karena takut menjadi korban orang lain.
Setelah ditemukan seorang pemuda, Amri warga Lingkungan 3 Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan, dirantai oleh orang tuanya selama dua tahun karena sakit jiwa akibat menghirup lem, kini medanbisnisdaily.com mendapatkan seorang gadis, Reza Apika (18) warga Komplek PJKA C2 Nomor 2 Jalan Setasiun Lingkungan 38 Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan juga dirantai orang tuanya karena menderita keterbelakangan mental.
Razali (59) orang tua Reza Apika, saat ditemui, Senin (22/7/2019), mengatakan, anak bungsunya dari enam bersaudara itu dikurung dan dirantai di dalam kamar, karena anaknya itu sering keluar rumah dan berhari-hari tidak pulang.
Diceritakan, Reza Apika dahulu hanya sempat duduk di kelas II SD, karena mengalami sakit step pada usia tujuh tahun, Pika akhirnya mengalami gangguan mental.
Bertambah usia Pika, Razali merasa khawatir terhadap anak gadisnya itu, apalagi Pika sering tidak pulang berhari-hari, setelah dicari baru diketahui keberadaannya. "Karena akibat keterbelakangan mental itu Pika kemudian dikurung dan dirantai agar tidak bisa keluar rumah," ujarnya.
Dikatakan Razali, sejak istrinya meninggal dunia pada tahun 2013, dia merasa tak sanggup lagi menjaga Pika. "Sebenarnya saya sedih memperlakukan Pika, namun utuk menghindari perbuatan jahil dari orang lain, terpaksa Pika dikurung dan dirantai di dalam kamarnya," sebutnya dengan penuh haru.
Terkait saran yang disampaikan agar anak gadisnya yang menderita keterbelakangan mental tersebut dirawat di rumah sakit, Razali mengatakan tidak sanggup mengeluarkan biaya. “Saya tidak sanggup lagi untuk membawa anak saya ke rumah sakit, karena saya bekerja jadi buruh di Pelabuhan Belawan,” kata Razali. Dia juga berharap ada dermawan yang membantu pengobatan anaknya tersebut.