Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Diabetes dan penyakit jantung menjadi dua penyakit teratas penyebab kematian di dunia. Bahkan tak jarang dua penyakit ini menyerang pada usia muda.
Kedua penyakit ini selain dipengaruhi oleh riwayat keluarga, juga dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat. Untuk mencegahnya, kendalikan 5 faktor risiko terbesar berikut ini, seperti dirangkum dari Health Line:
1. Lingkar pinggang
Ukuran lingkar pinggang merupakan indikator utama soal risiko terkena penyakit jantung atau diabetes tipe 2. Biasanya risiko semakin meningkat apabila lebih dari 102 cm untuk pria dan 88 cm untuk wanita, yakni yang masuk kategori obesitas.
Oleh karena itu sangat disarankan untuk mengecilkan lingkar pinggang dengan cara menurunkan berat badan. Dengan turunnya berat badan maka tekanan darah, kolesterol, trigliserida dan gula darah juga akan turun.
Mulailah dengan mengurangi makan makanan olahan dan mengurangi minuman yang mengandung gula seperti soda atau jus. Tentu saja dibarengi dengan olahraga untuk berupaya tetap hidup sehat.
2. Tekanan darah
Tekanan darah sering jadi 'silent killer', karena banyak orang umumnya tak sadar akan seberapa tinggi tekanan darah mereka dan risiko mereka hingga mereka mengalami stroke atau serangan jantung.
Tekanan darah seseorang disebut tinggi apabila lebih dari 130 mm/Hg sistolik (angka atas) dan 85 mm/Hg diastolik (angka bawah). Banyak penyebab tekanan darab menjadi tinggi, yakni gangguan tidur, konsumsi alkohol berlebihan, kurang aktivitas fisik, dan banyak makan karbohidrat olahan, garam dan gula.
Memperbanyaka sayur dan sumber nabati bisa menjadi satu cara menurunkan risiko tekanan darah menjadi tinggi. Sayuran segar bisa membantu mengoksidasi lemak di aliran darah, yang bisa saja menyebabkan penumpukan plak di arteri.
3. Kolesterol
Kadar kolesterol yang berada dalam batas aman tidak lebih dari 200 mg/dL. Saat pemeriksaan, selain berfokus pada HDL atau kolesterol 'baik', kita juga disarankan untuk fokus pada LDL atau kolesterol 'jahat'.
HDL bisa menyingkirkan LDL dari dalam darah, namun tak jarang ada pasien bisa terkena serangan jantung karena kadar HDL-nya terlalu tinggi. Maka dari itu bukan hanya urusan angka, namun juga bagaimana fungsi dari kolesterol tersebut.
Menurunkan kadar kolesterol bisa dimulai dengan mengurangi asupan gorengan atau makan makanan olahan.
4. Trigliserida
Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak dalam darah, setidaknya batas aman tidak lebih dari 150 mg/dL. Hampir mirip dengan kolesterol, trigliserida yang tinggi terkait dengan obesitas dan diabetes, serta masalah kardiovaskular.
Dengan menjaga kadar kolesterol, sebenarnya kita juga sudah menjaga kadar trigliserida pula. Mengonsumsi lebih banyak sayur bisa sangat membantu. Pilih diet yang sesuai untuk menjaga keseimbangannya.
5. Gula darah
Kadar gula dalam darah menjadi aspek paling mengerikan dalam risiko pra-diabetes atau diabetes tipe 2. Alasannya karena jika kadar gula darah naik akan merusak tubuh secara perlahan dan bertahap, dan kerusakannya pada umumnya tidak dapat dibetulkan kembali.
Gula darah yang tinggi juga terkait dengan depresi, beberapa jenis kondisi kulit, infeksi ragi kronis dan masalah kesehatan oral mayor. Jika tes gula darah puasa menunjukkan lebih dari 100 mg/dL atau HbA1c lebih dari 5,7 persen bisa mengindikasikan suatu masalah.
Tingginya gula darah tidak dipengaruhi oleh berat badan, tapi oleh asupan makanan. Oleh karena itu dengan memperhatikan asupan makanan, gula darah akan dapat dijaga keseimbangannya dan juga jangan hiraukan tanda-tandanya. (dth)