Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padang Sidimpuan. Prihatin atas kondisi dunia pendidikan di Tapanuli bagian selatan yang secara kualitas makin tertinggal dari daerah lainnya di Sumatera Utara, pemerhati pendidikan, Nasruddin Nasution menggagas satu gerakan yang bernama OPS...! 1921.
"Gerakan ini mengajak seluruh masyarakat terutama kalangan dunia pendidikan serta seluruh masyarakat yang perduli dengan pendidikan, agar sama sama menghentikan kegiatan main game dan Medsos pada pukul 19.00 - 21.00 WIB," katanya, Kamis (22/9/2019).
Gerakan bersama OPS..! 1921 ditujukan terutama bagi pelajar, agar di jam tersebut lebih memfokuskan kepada urusan pelajaran di sekolah atau kegiatan keluarga.
"Dari berbagai faktor penyebab tertinggalnya kualitas pendidikan di wilayah ini salah satunya adalah game dan medsos, dimana pada saat jam yang semestinya buat belajar dan berkumpul dengan keluarga justru sekarang anak anak kita asyik dengan handphone dan main game atau medsos lainnya di warnaet" ucap pria yang akrab disapa Anas ini.
Di jelaskan bahwa handphone (Hp) android memang merupakan benda yang saat ini tak terhindarkan dari kehidupan sehari-hari. Tingginya kebutuhan untuk berkomunikasi, berinteraksi dan mencari informasi semakin memperkuat bahwa seseorang perlu untuk memakai gadget, namun bila Hp dan gadget digunakan oleh anak anak atau pelajar tanpa batasan atau tanpa pengawasan orang tua, tentunya akan membawa pengaruh pengaruh tertentu yang dapat merugikan si anak.
Anas mengatakan, gerakan OPS...! 1921 ini bukan berarti melarang anak atau pelajar memiliki android atau bermain dengan segala fasilitasnya. Tetapi ia berharap agar ada waktunya setop bermain game atau medsos. Dalam hal ini ia melihat pada pukul 19.00-21.00 WIB adalah waktu untuk belajar dan berkumpul dengan keluarga.
Lebih jauh dikatakannya, banyak pelajar yang menggunakan gadget di sekolah mereka, seperti HP android, laptop dan sejenisnya, karena memang tidak dapat dipungkiri lagi bahwa saat ini keberadaannya sangat membantu dan bermanfaat bagi mereka, salah satunya dalam proses pembelajaran. Dengan fasilitas yang ada dalam gadget, para pelajar dapat dengan mudah mencari refrensi atau bahkan bisa mencari informasi.
"Dengan adanya gadget kita dapat melakukan komunikasi jarak jauh melalui medsos seperti facebook, twitter, email, blog, whatshap. Sebagai media refresing sekaligus hiburan Seperti bermain game, bersosial media dan lain-lain. Namun kondisi saat ini anak-anak kita sudah terlanjur larut dalam game dan medsos, sehingga mereka abai terhadap waktu belajar,” ujarnya.
Anas berharap agar pemerintah dan stakeholder di bidang pendidikan agar turut ambil peduli terhadap kondisi dunia pendidikan, khususnya di Tabagsel yang mutunya kian tertinggal dari daerah lain.
Diyakininya bahwa OPS..! 1921 akan membawa manfaat bagi orang tua yang punya anak pelajar dan terutama pada si anak tersebut. "Setop main game dan medsos di pukul 19.00 – 21.00 EIB bukanlah hal yang sulit," ujarnya.