Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sejak dimekarkan dari kabupaten induk, Nias, pada 2003, Kabupaten Nias Selatan (Nisel) telah berdiri dan berposes selama 16 tahun. Di bawah pemerintahan Bupati Hilarius Duha yang sudah empat tahun memimpin, seluruh Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD) melakukan berbagai upaya guna mengembangkan dan memajukan Nisel. Melalui sembilan strategi pemerintahannya (siwa sanuwu sihono).
Menurut calon anggota legislatif DPRD Nisel, Nurlimawati Loi, kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (23/8/2019), Pemkab telah memaksimalkan potensi pariwisata dengan cara mengembangkan berbagai wahana wisata yang ada dan melakukan upaya-upaya promosi. Beberapa kegiatan pariwisata yang terbilang sangat menarik perhatian publik direncanakan segera digelar, seperti Pesta Yaahowu, Nias Pro, dan Sail Nias yang berskala nasional (September).
Jelasnya, pengembangan potensi pariwisata menjadi salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam meningkatkan pendapatan daerah dan pendapatan perkapita masyarakat. Sehingga roda perekonomian di daerah Nisel lebih bergerak. Untuk tujuan ini, perbaikan infrastruktur penunjang digagas, termasuk perbaikan pelayanan perhotelan dan restauran.
"Kendati demikian, harus disadari bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang sangat mendesak dibenahi, dievaluasi dan diselesaikan dengan baik oleh pemerintah. Untuk mewujudkan kemajuan Nisel di berbagai sektor," terang Nurlimawati yang berasal dari Partai Solidaritas Indonesia.
Katanya, reformasi birokrasi dan peningkatan kompetensi serta kapasitas sumber daya manusia (SDM) merupakan sesuatu yang sangat urgen dilakukan Pemkab Nisel saat ini. Juga perbaikan fungsi koordinasi antar-OPD yang dinilai tidak optimal.
Menurut Nurlimawati, reformasi birokrasi yang digalakkan pemerintah menjadi tantangan berat karena sangat terkait dengan kualitas SDM. Bila dicermati, banyak posisi pemerintahan yang bersifat fungsional dan strategis diisi orang-orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan memadai dan minim pengalaman manajerial pemerintahan. Situasi ini pasti jadi penghambat yang akan memperlambat Nisel untuk berkembang dan maju.
"Berkaca pada kondisi ini, pemerintahan perlu diisi oleh individu-individu yang memiliki kompetensi dan keterampilan yang mumpuni sesuai bidangnya, memiliki pemikiran terbuka dan visioner yang mampu membawa Nisel maju dan berdaya saing," tegas Nurlimawati.
Menurutnya, Nisel membutuhkan SDM aparat pemerintahan yang mampu mengutarakan problematika dasar di tengah-tengah masyarakat yang menyebabkan terjadinya kesenjangan. SDM yang jujur, berintegritas serta atau tidak asal bapak senang (ABS).
Aparatur pemerintahan yang dibutuhkan di Nisel haruslah yang berjiwa nasionalis, tidak etnosentrik, mengikuti perkembangan kemajuan teknologi dan informasi. Yang mampu menjadi teladan bagi kaum muda, inspiratif, kreatif serta mampu membuat keputusan secara cepat, tepat dan bijak.
"Pemerintah saat ini membutuhkan orang-orang yang memiliki pengetahuan khusus sesuai bidangnya, keterampilan yang mumpuni, nasionalis, jujur, berintegritas, berpikiran terbuka, rendah hati, mengayomi, dan mampu mengedepankan kepentingan rakyat Nias Selatan," tutur Nurlimawati.