Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Pemprovsu) bakal menyuntikkan modal ke PT Bank Sumut sebesar Rp 100 miliar di tahun 2020. Suntikan modal ini akan membuat porsi Pemprovsu menjadi mayoritas tepatnya 51%. Meski saat ini Pemprovsu masih tercatat sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) dengan porsi saham sebesar 47%, tapi posisi itu bisa saja bergeser karena kabupaten/kota di Sumut juga terus menambah permodalannya ke Bank Sumut.
"Pemprovsu akan terus menaikkan modalnya. Jika tidak, Pemprovsu tidak akan menjadi PSP. Ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap ekspansi Bank Sumut. Karena targetnya, Bank Sumut tidak hanya bisa bersaing dengan bank daerah lain yang beroperasi di Sumut tapi juga dengan bank umum," katanya, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Sumut, di Gedung PT Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat (23/8/2019).
Dengan penambahan modal ini, porsi Pemprovsu bisa sama dengan provinsi-provinsi lain yang memiliki saham di atas 50% di Bank Pembangunan Daerah (BPD) provinsi tersebut.
Selain menyokong ekspansi Bank Sumut, bank daerah tersebut memang memerlukan penambahan permodalan salah satunya untuk bisa menaikkan kelasnya dari kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II ke kategori BUKU III dengan modal inti minimal Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun.
Direktur Utama (Dirut) PT Bank Sumut, Muchammad Budi Utomo, mengatakan, penyertaan modal ini akan meningkatkan bisnis perseroan dan dividen dapat terus meningkat. "Tugas kami adalah untuk memenuhi ekspektasi pemegang saham untuk mendapatkan dividen yang besar. Tentu kami berharap kabupaten/kota juga akan menambah modalnya. Untuk itu, Bank Sumut akan terus meningkatkan kinerjanya," katanya.