Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung Barat - Gunung Tangkuban Perahu masih erupsi sejak tiga pekan terakhir. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status gunung api tersebut menjadi level II (waspada).
Lokasi yang berpotensi terdampak ialah Kecamatan Ciater dan Sagalaherang yang berada di Kabupaten Subang. Jaraknya hanya empat hingga lima kilometer dari Kawah Ratu yang terus bergejolak.
Hal ini mendorong Relawan Potensi SAR Pasundan bersama Bharawana Unjani dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang memetakan kawasan rawan bencana (KRB) di dua kecamatan tersebut.
"Sebagai langkah awal, kami bersama unsur relawan lainnya membantu warga Ciater dan BPBD, melakukan pemetaan wilayah dalam rangka pemasangan papan penunjuk jalur evakuasi dan titik kumpul," kata personel Potensi SAR Pasundan, Asep Koswara di sekitar kawasan kaki Gunung Tangkuban Perahu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (23/8/2019).
Menurut dia, pemasangan papan penunjuk evakuasi dan titik kumpul ini untuk memudahkan warga mengungsi saat terjadi bencana. Tahap pertama pemasangan penunjuk dimulai sejak 21 Agustus lalu.
"Pemasangan papan penunjuk jalur evakuasi baru di dua titik yaitu di Desa Cicenang dan Ciater, ada sekitar 20 papan jalur yang sudah terpasang. Untuk titik kumpul evakuasi yakni di lapangan bola Dawuan dan lapangan parkir barat Ciater," ucapnya.
Pihaknya bersama BPBD berencana menjadikan Desa Ciater sebagai Desa Tangguh Bencana (Destana). "Warga Ciater diberi pelatihan agar mandiri dalam mitigasi bencana, mulai dari pra bencana, saat bencana, hingga pascabencana. Boleh dibilang, Desa Ciater memiliki satuan SAR sendiri, para orang tuanya bisa diberdayakan membuat dapur umum, dan aparat desa menjadi pusat data warga yang terdampak," tutur Asep. dtc