Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menilai ekonomi syariah bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara kunci sekaligus mewakili Presiden Joko Widodo pada acara Muktamar IV Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) di Jakarta, Jumat (23/8/2019).
"Kita semua mengetahui bahwa ekonomi global masih dalam situasi ketidakpastian. Oleh karena itu kita memerlukan upaya strategis untuk memberdayakan semua potensi dan kekuatan ekonomi domestik demi mendorong ekonomi nasional yang lebih cepat menuju ekonomi yang maju," kata Darmin.
Darmin menjelaskan ekonomi syariah Indonesia memiliki potensi yang begitu besar, mengingat jumlah penduduk islam di tanah air menjadi yang paling banyak di dunia.
"Salah satu potensi besar yang kita miliki adalah ekonomi syariah," jelas dia.
Berdasarkan data Islamic Finance development pada 2018, Darmin bilang, aset ekonomi Islam tumbuh 11% menjadi US$ 2,4 triliun. Jumlah penduduk Muslim di dunia ada 1,8 miliar jiwa yang diprediksi akan melakukan pengeluaran hingga US$ 3 triliun pada 2023.
Di sisi lain, Indonesia dengan penduduk Muslim terbesar harus mampu mendorong ekonomi keuangan syariah agar memiliki peran lebih pada perekonomian nasional dan menjadi pemain dunia. Saat ini, ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat ke-10 berdasarkan daya Global Islamic Report.
Bahkan alih-alih menduduki tempat tertinggi, Indonesia justru masih menjadi konsumen terbesar di produk halal. Padahal, Indonesia semestinya punya potensi besar sebagai konsumen dan produsen produk halal.
"Oleh karena itu, pengembangan ekonomi syariah tidak terbatas pada keuangan syariah saja. Kita mau tidak mau mengembangkan semua terkait tentang itu, sektor riil dan membangun ekosistem, dan bisa melahirkan dinamika dalam ekonomi syariah," kata Darmin.
dtc