Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (Eramas) telah satu tahun menjalankan roda pemerintahan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumut. Setahun menjabat, tidak ada kemajuan yang signifikan dari Sumut. Bahkan Sumut dalam satu tahun terakhir dianggap jalan di tempat.
Hal ini disampaikan pengamat sosial, Tappil Rambe, saat "Refleksi 1 Tahun Gubernur Sumut" yang diselenggadakan Gerakan Mahasiswa Republik Indonesia (GMRI) Sumut, di Hotel Madani, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Senin (2/9/2019).
"Belum ada pembangunan yang signifikan di Sumut. Bisa dibilang dalam satu tahun kedepan Sumut jalan di tempat," ujarnya lagi.
Mengutip janji kampanye Eramas di Pilgub Sumut 2018, kata dia, banyak program prioritas yang akan dijalankan, pertama tentang pendidikan. Kedua, tenaga kerja. Ketiga, pertanian. Keempat, infrastruktur dan terakhir perihal agraria.
"Kenapa akhir-akhir ini banyak demo kepada kepala dinas pendidikan. Itu karena kepala dinas pendidikan tidak mampu merealisasikan janji kampanye gubernur. Sekolah yang ditangani Pemprovsu adalah SMK, coba kita tanya berapa sebenarnya lulusan SMK di Sumut yang terserap oleh BUMD, BUMN," tanya dia.
Di sisi lain, ia mempertanyakan program guru terbang di Dinas Pendidikan yang alokasi anggarannya Rp 16 miliar.
"Untuk apa ada guru terbang. Sekarang sudah zaman digital, saya di sini tapi bisa hadir di daerah lain," tuturnya.
Ketua GMRI Sumut, Abdullah Sitorus mempertanyakan rencana pembangunan tol dalam kota yang digaungkan oleh Edy Rahmayadi.
"Kepentingan siapa itu, gubernur bukan pedagang yang membawa kepentingan orang dan memberi makan yang ada disekelilingnya," ucapnya.
Sekadar mengingatkan, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut periode 2018-2023 oleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada 1 September 2018.