Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan. Kopi Arabika Mandailing Pagur dalam beberapa tahun terakhir semakin diminati. Hal ini seiring meningkatnya permintaan konsumen terkait gencarnya promosi yang dilakukan lewat dunia maya.
"Lewat dunia maya saya terus promosikan, mudah - mudahan pecinta kopi Arabika Mandailing, semakin banyak yang suka," ujar Mahpus Budiawan, penjual sekaligus petani kopi dari Desa Pagur, Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal kepada medanbisnisdaily.com, Minggu (8/9/2019).
Mahpus Budiawan memaparkan, tanaman kopi di desanya sudah panen mencapai 300 ha, berlokasi di Pegunungan Bukit Barisan itu memiliki ketinggian di atas 1.000 mdpl.
"Orderan per bulan minimal 400 kg, untuk saya sendiri, belum lagi pedagang yang lainnya. Seperti sekarang 2 minggu, pesanan sudah masuk 500 kg," katanya.
Sementara permintaan paling banyak dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Jogja, Solo, Kalimantan, Pakanbaru, Medan dan beberapa kabupaten/kota di Sumatera Utara.
"Untuk harga sekarang jenis kopi biji beras (sudah dijemur) Rp 105.000/kg. Kalau harga sudah roasting (sudah digongseng), berbeda lagi bisa mencapai Rp 250.000/kg," ucapnya.
Mahpus melihat animo masyarakat Desa Pagur semakin tertarik untuk menanam kopi Arabika Mandailing, apalagi semenjak harga karet anjlok.
"Masyarakat terbantu dengan kopi Arabika Mandailing, saya yakin ke depannya perekonomian masyarakat akan meningkat," imbuhnya.
Rasyid Ray, pemilik lopo (kafe) kopi Arabika Mandailing di Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Pekanbaru, Provinsi Riau, mengatakan, kopi Arabika Mandailing dari Pagur disukai pelanggan diloponya.
"Cita rasa sepesialti Arabika Pagur, dengan kultur alam yang masih hutan lebat, sehingga menunjukkan rasanya bagi yang paham," ujarnya sembari memesan 3 kg kopi Arabika sudah diroasting.