Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Yogyakarta - Sivitas akademik UGM ramai-ramai berkumpul untuk menolak revisi UU KPK. Dalam doanya, mereka mengenang momen memilih Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden dengan alasan akal sehat.
Doa itu dibacakan oleh salah satu dosen UGM, Achmad Munjid, bersama perwakilan dari berbagai komunitas agama lain dalam 'Aksi Menolak Gerakan Pelemahan KPK'. Aksi digelar di Balairung Gedung Pusat UGM, Minggu (15/9/2019).
"Korupsi adalah kanker moral, kanker demokrasi, kanker ekonomi bangsa. KPK adalah buah reformasi bagi kami yang amat berharga untuk melawan korupsi, kanker yang merajalela itu. Tapi kini ada begitu besar kekuatan jahat yang terang-terangan justru hendak mematikan KPK demi kepentingan sempit mereka," kata Achmad.
Para sivitas akademik UGM bersyukur ada KPK sebagai berkah reformasi. Mereka pun gelisah karena ada kekuatan yang hendak merenggut hal itu. Oleh sebab itu, aksi ini diadakan.
"Di Balirung kampus tercinta ini, dengan segala kerendahan hati, dengan segala harapan yang tinggi, dengan prasangka terbaik atas kehendakMu, kami berdoa mengetuk pintumu, Ya Allah. Agar Kau ketuk pula hati para pemimpin kami dan orang-orang kuat di sekitarnya yang berdiri dengan segala macam kepentingan di tangan mereka. Terangi mata hati mereka dengan cahaya kebenaranMu," ungkapnya.
Achmad mengenang momen berdoa untuk kemenangan Jokowi sebelum Pilpres. Saat itu, mereka menilai Jokowi memiliki akal sehat dan nurani. Mereka pun mendoakan agar Jokowi menjadi pemimpin yang selalu memegang amanat.
"Kami berdoa dan mendukung Presiden Jokowi karena ia kami anggap sebagai pemimpin yang mengutamakan akal sehat, hati nurani dan kepentingan rakyat. Pemimpin yang punya keberanian menempuh risiko, demi kemajuan bersama bangsa ini. Karena itu, kami kembali berdoa, jagalah dan tunjukilah agar ia tetap menjadi pemimpin sesuai amanat yang kami percayakan kepadanya," ucap Achmad.
Para sivitas UGM berdoa demi kelangsungan KPK. Semua demi masa depan bangsa ini.
"Berilah kembali kekuatan kepada kami untuk bersatu, bekerjasama melawan angkara murka. Kami berdoa dan berusaha demi kelangsungan KPK, demi cita-cita UGM, demi kehidupan bersama yang sehat, tanpa korupsi. Demi masa depan kami semua, bangsa Indonesia. Kami berusaha dan berdoa demi masa depan anak cucu kami, agar kami tetap menjadi manusia, dengan akal budi dan hati nurani sebagai karuniaMu yang paling berharga," katanya.
Aksi sivitas akademiki UGM ini terdiri dari dosen, mahasiswa dan karyawan Universitas Gadjah Mada (UGM). Beberapa dari mereka tampak membentangkan poster bertuliskan 'Koruptor maunya KPK Bubar', 'Tolak Revisi UU KPK', 'Selamatkan KPK' 'RUU KPK Lemahkan KPK' dan 'KPK Lemah yang Senang Koruptor'.
dtc