Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. UNESCO dalam situs web resminya menayangkan Geopark Kaldera Toba masuk dalam keanggotaan UNESCO Global Geopark atau Taman Bumi Global UNESCO, meskipun saat ini belum ada sertifikat resmi keanggotaan. Geosite Sipisopiso-Tongging di Karo dan Geosite Silahi Sabungan di Dairi, adalah 2 dari 16 geosite yang termasuk dalam Geopark Kaldera Toba. Kedua geosite itu pun "tak sabar lagi" untuk segera merasakan efek atau manfaat dari masuknya Geopark Kaldera Toba di keanggotaan Taman Bumi Global UNESCO.
Hal itu bukan tak beralasan, adalah karena mendesaknya pembangunan di Desa Silalahi dan Tongging yang diharapkan bisa mengalir sebagai efek positif dari status ekanggotaan Taman Bumi Global UNESCO itu. "Sebenarnya harapan kami begitu," ujar warga Desa Silalahi, Halasson Silalahi menjawab medanbisnisdaily.com, Minggu (13/10/2019).
Menurutnya, status sebagai Taman Global Bumi UNESCO diyakini bisa mendongkrak perkembangan Silalahi dan Tongging dari kondisi saat ini. "Kalau warga di sini tak tahu itu taman bumi global, yang penting yaitu adanya pembangunan dari situ," ujarnya.
Bukan tak beralasan, katanya lagi, sebab Silalahi termasuk Paropo dan Tongging, jauh tertinggal pembangunannya dibandingkan daerah-daerah wisata lainnya di Indonesia. Dia memaksudkan pembangunan di kawasan wisata seharusnya lebih digenjot.
Pantauan medanbisnisdaily.com, medanbisnisdaily.com, Minggu (13/10/2019), kondisi pembangunan di Silalahi dan Tongging masih tertinggal layaknya daerah kawasan wisata. Kondisi infrastruktur jalan belum memadai (kualitas dan lebar jalan) termasuk infrastruktur pendukung, dan drainase di sisi kiri kanan jalan masih juga kurang (penataan dan fungsinya).
Selain itu, penataan di Desa Silalahi dan Tongging juga kurang, hampir tak ada nilai estetisnya. Seharusnya Silalahi dan Tongging bisa ditata sehingga memiliki nilai estetis sehingga memberi kesan nyaman. Dengan begitu, bisa semakin melengkapi keindahan Danau Toba.
Di samping itu, seharusnya bisa lebih digalakkan lagi kesadaran masyarakat melalui edukasi-edukasi yang tepat sasaran. Sampah dan kesan kumuh masih belum bisa terelakkan dari pandagan mata.
Sementara suatu kawasan yang sudah menjadi anggota Taman Global Bumi UNESCO menikmati banyak manfaat. Secara garis besar, manfaatnya antara lain untuk pengembangan wilayah, peningkatan ketahanan masyarakat dari bencana, mendidik masyarakat pada kehidupan yang baik dengan menghormati budaya yang beragam.
Kemudian pemberdayaan perempuan untuk memperoleh tambahan sumber pendapatan, memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat dengan adanya wisata geopark, serta terjalinnya kerjasama antar daerah dan negara dalam mendayagunakan keragaman geologi, keragaman hayati dan budaya, serta jasa lingkungan (amenities) secara berkelanjutan.
Pengembangan geopark juga berkontribusi bagi upaya Indonesia dalam mencapai gol dan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs). Secara konkret, pengembangan geopark direfleksikan sedikitnya dalam 8 tujuan yaitu tanpa kemiskinan.
Kemudian pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, pekerjaan layak dan pertumbuhan, kota yang berkelanjutan, produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab, penanganan perubahan iklim serta kemitraan untuk mencapai tujuan.