Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatra Utara (Sumut) meminta agar serapan pupuk organik bersubsidi di Sumut dapat ditingkatkan hingga mencapai 100% sampai akhir tahun ini.
Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Jonni Akim Purba, mengatakan, serapan pupuk organik bersubsidi hingga saat ini masih sekitar 85%. "Masih ada sekitar 2.500 ton lagi pupuk organik bersubsidi di Sumut yang belum terserap," ujarnya dalam acara Gebyar Hadiah Petroganik untuk Pertanian Berkelanjutan, yang diadakan PT Petrokimia Gresik, di Medan, Kamis (17/10/2019).
Akim mengatakan, untuk meningkatkan penyerapan pupuk organik bersubsidi ini, maka sosialisasi, pendekatan dan demonstrasi plot (demplot) kepada petani di Sumut perlu dilakukan kembali, khususnya pada daerah sentra pertanian dan hortikultura di Sumut. "Tolong diusahakan dalam waktu 3 bulan terakhir agar sisa pupuk organik bersubsidi yang belum terserap bisa terserap habis oleh petani.," ujarnya.
Sementara General Manager Penjualan Ritel PT Petrokimia Gresik, Agus Susanto, mengatakan, pupuk Petroganik yang merupakan pupuk organik bersubsidi sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dan perbaikan kondisi tanah. Selain itu, penggunaan pupuk ini juga sebagai pendukung terciptanya pertanian berkelanjutan.
Pupuk Petroganik merupakan pupuk organik hasil inovasi PT Petrokimia Gresik yang mana berperan sebagai pembenah tanah sehingga mendukung peningkatan dan keberlanjutan hasil tanaman. Dengan kandungan bahan organik sebesar 25% dan C/R Ratio sebesar 15-25 terbukti dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Pupuk ini telah dikembangkan sejak tahun 2004, sebagai respons atas hasil penelitian Pusat Tanah dan Agroklimat Bogor (2003) yang menyebutkan bahwa sebagian besar tanah pertanian di Indonesia mengandung kadar C-Organik di bawah 2%.
Padahal tanah yang sehat minimal mengandung kadar C-Organik sebesar 5%. Sementara Petroganik mengandung kadar C-Organik minimal sebesar 15%, sesuai standar Permentan No 1 Tahun 2019 dan SNI No 7763 Tahun 2018, sehingga mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan struktur tanah.
Untuk meningkatkan pupuk organik bersubsidi ini, PT Petrokimia Gresik (PG), anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), bersama
dengan Paguyuban Mitra Petroganik di Sumut menggagas acara "Gebyar Petroganik Berhadiah", yang diadakan di Hotel Emerald
Garden, Medan dan dihadiri General Manager Penjualan Retail bersama tim management PT Petrokimia Gresik, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, 40 distributor pupuk bersubsidi, 10 orang perwakilan kios dari berbagai wilayah di Sumut dan 5 mitra Petroganik Sumut.
“Dengan adanya Gebyar Petroganik ini, serapan pupuk Petroganik hingga Oktober 2019 mencapai 14.344 ton atau 84% dari alokasi yang diberikan untuk Sumut,” jelas Agus.
Pada Gebyar Petroganik itu dilakukan pemberian hadiah kepada kios-kios yang telah berhasil mencapai penebusan pada periode April sampai Agustus 2019. Adapun kios yang berhasil menjadi pemenang dengan kategori terbaik I hingga terbaik III masing-masing diraih oleh UD Serasi atas nama Ester Milala, UD Rejeki Tani Sejahtera atas nama Ridwan Manurung, UD Wahade atas nama Wahidin Lumbantoruan.
Sedangkan kios yang berhasil menjadi pemenang dengan kategori baik I dan II masing-masing UD Wahyu atas nama Agus Eko Suryamin dan UD Sumber Rejeki Tani atas nama Arnila Umiyanti.
Ketua Paguyuban Mitra Petroganik di Sumut, Tulus Sitorus, berharap pupuk Petroganik tersebut dapat semakin diterima di kalangan petani, khususnya dalam mendukung pengembangan pertanian yang berkelanjutan
Diakhir acara tersebut, para distributor memberikan cenderamata berupa ulos kepada perwakilan PT Petrokimia Gresik wilayah Sumut, Wawan Arjun, yang pindah tugas ke Jawa Tengah.