Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pada peringatan Hari Ulos Nasional 2019 yang digelar di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (17/10/2019) semalam, menyiratkan simbol-simbol tertentu. Apalagi saat ulos sepanjang 500 meter dibentangkan, mengelilingi ring dalam Lapangan Merdeka Medan.
Panitia acara yang diprakarsai Yayasan Pusuk Buhit ini seolah "mangulosi" situs bersejarah ini. Ada semangat nasionalisme yang muncul dan seolah memberi isyarat, untuk menggugat keberadaan dan fungsi situs bersejarah ini yang dianggap telah melenceng. Ditambah lagi dengan pidato Gubernur Sumatra Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi yang berulang kali menyatakan miris melihat Lapangan Mereka yang ia sebut tak lagi merdeka.
"Saya kalau ada acara di sini, bergetar saya. Sakit hati saya melihat Lapangan Merdeka Medan. Bukan seperti namanya Merdeka. Harusnya ini tempat upacara atau kegiatan publik lainnya, bukan seperti ini," kata Edy.
Semangat heroik Gubsu Edy makin terasa, ketika ia berpidato di tengah rintik gerimis. Padahal sebelumnya ia agak masuk ke dalam pendopo yang biasa dijadikan podium. Namun di tengah pidatonya, ia maju ke depan dan posisinya tidak lagi di bawah atap podium. Mungkin ada kemarahan di dalam hatinya.
Lagi-lagi dia menyinggung soal kondisi Lapangan Merdeka karena langsung tergenang air, tak lama setelah hujan turun. Kali ini, ucapannya mengarah kepada segerombolan wartawan.
"Saya ini mau minta tolonglah sama kawan-kawan wartawan. Hei kalian wartawan tolong dibantu saya. Beritanya jangan dibuat setuju atau tidak setuju bila Lapangan Merdeka ini dikembalikan ke fungsi awal. Ini bukan perkara setuju atau tidak, tapi memang harus begitu. Lapangan Merdeka mestinya tempat publik. Maunya kalian buat pernyataan wartawan se- Indonesia mendukung Edy bebaskan Lapangan Merdeka, Medan," ajak Edy.
Senada dengan Gubsu, Ketua Umum Yayasan Pusuk Buhit, Efendy Naibaho juga mengatakan hal yang sama. Dikatakannya warga Medan harus bahu membahu merebut kembali Lapangan Merdeka Medan. Ketika disinggung soal makna terselebung di balik perayaan Hari Ulos Nasional itu, Efendy hanya menjawab singkat.
"Ayo kita mainkan!"
Dalam beberapa kali kesempatan diskusi sebelumnya, memang Efendy berulang kali mengatakan akan berusaha merebut kembali Lapangan Merdeka Medan. Seperti dikatakannya saat menggelar diskusi di Literacy Coffee belum lama ini.
"Kami mau buat Hari Ulos Nasional di Lapangan Merdeka Medan. Kita ulosi Lapangan Merdeka Medan, biar balik tondinya (jiwa-red)," kata mantan anggota DPRD Sumut ini.