Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebanyak 175 orang pengungsi korban kerusuhan Wamena, Papua, tiba di Medan, Senin (21/10/2019). Mereka sebelumnya berangkat dari Jayapura naik kapal Pelni pada 10 hari yang lalu.
Kemudian singgah di Tanjung Priok Jakarta. Dari Jakarta pada 3 hari yang lalu, mereka naik bus ALS menuju Medan. Selama di perjalanan, mereka didampingi tim Pemprov Sumut.
Dari jumlah itu, 166 orang merupakan warga Sumut dari 12 kabupaten/kota, yang selama ini bekerja di Wamena. Kemudian 5 orang warga Aceh Tenggara dan 4 orang warga Riau.
Kedatangan mereka kembali disambut Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting, dan Forkopimda di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Senin sore
Perwakilan dari 12 kabupaten/kota juga hadir, diantaranya Wakil Bupati Langkat, Syaf Affandim. Gubernur Edy tampak kecewa dengan minimnya kehadiran kepala daerah itu.
Meski demikian, Gubernur Edy memastikan seluruh warga harus pulang ke daerah asalnya masing-masing didampingi utusan Pemkab/Pemko-nya masing-masing. "Yang pemdanya tak ada jemput, tinggal di sini sementara menunggu dijemput," ujar Edy.
Bingkisan berupa kotak yang didalamnya berisi perlengkapan hidup sehari-hari pun dibagikan Edy kepada masing-masing pengungsi secara simbolik. Sebanyak Rp 1,5 juta uang tali asih, juga diberikan, diantaranya Rp 1 juta sudah terlebih dahulu diserahkan di perjalanan.
Namun yang lebih penting lagi, kata Edy, semua pengungsi harus ada jaminan hidupnya. Menurutnya hal itu sudah dikoordinasikannya dengan para kepala daerah.
Kemudian anak-anak sekolah dipastikan harus lanjut sekolahnya. Dia memangggil anak SMA dan SMP diantara pengungsi tersebut. Selanjutnya mereka di data agar bisa segera lanjut sekolah.
Begitu pengungsi tiba di daerahnya masing-masing, Edy meminta agar masing-masing daerah yang menjemput, segera melaporkan kepada dirinya. Edy berjanji akan memonitor perkembangan dalam 3 bulan ini sampai ada jaminan hidup para pengungsi.
Kepada pengungsi yang mengalami kehilangan harta benda selama perjalanan, Edy juga membantunya. "Nanti jumpai Bapak ini (Raidil) ya," ujar Edy.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis, mengatakan awalnya sebanyak 264 pengungsi terdata dan siap dibawa ke Sumut dari Jayapura.
Dari jumlah itu, ternyata hanya 202 pengungsi yang siap pulang. Di perjalan, sebanyak 2 orang turun di Makassar dan 25 orang turun di Jakarta. "Sehingga total yang pulang ke Medan 175 orang. Dari yang turun di Jakarta itu, ada 1 orang ibu yang tidak bisa pulang karena hamil tua dan kepadanya juga sudah kita beri perlengkapan agar mendapat pelayanan di rumah sakit," jelas Riadil.
Dengan kepulangan itu, tambah Riadil, saat ini tidak ada lagi pengungsi asal Sumut yang minta pulang ke Sumut dari Wamena. "Dan ada 49 tambah 43 pengungsi asal Sumut, memilih kembali ke Wamena saat sudah berada di Jayapura. Dan mereka semua sudah kita terbangkan lagi ke Wamena pakai hercules," terang Riadil.
Sementara itu, salah seorang pengungsi, Jhon Sinurat, menyampaikan terima kasih atas kepedulian Gubernur Edy dan tim dari Pemprov Sumut yang telah memfasilitasi kepulangan mereka hingga tiba dengan selamat di Medan.
Lebih lanjut Sinurat juga menyampaikan harapannya agar ada perhatian pemerintah ketika mereka memulai hidup baru. Soal hal ini ini pun disampaikan juga seorang pengungsi lainnya bermarga Simbolon. Dia berharap pemerintah tetap membantu pengungsi.