Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Meski sudah 112 tahun sejak kematiannya (1907) ketokohan Sisingamangaraja XII tetap relevan hingga saat ini. Bahkan menjadi sangat penting, terutama di masa sekarang, dimana pembangunan Kawasan Danau Toba (KDT) tengah gencar-gencarnya digalakkan. Keteladanan Sisingamangaraja XII itu antara lain, sikapnya yang terbuka dan menerima perbedaan. Ia juga sosok yang sangat mencintai tanah Batak. Rasa cintanya kepada tanah leluhur itulah yang membuat Raja Sisingamangaraja XII harus berperang melawan Belanda, kurang lebih 3 dekade.
Poin itu terungkap dalam diskusi ketokohan Raja Sisingamangaraja XII. Diskusi ini merupakan rangkaian acara deklarasi dan penyerahan pataka Forum Sisingamangaraja XII di Caldera Coffee, Jalan Sisingamangaraja No 132 A, Medan, Senin (4/11/2019). Pataka Forum Sisingamangaraja XII diberikan Raja Tonggo Tua Sinambela kepada Raja Julio Sinambela.
Salah seorang penerus ajaran Sisingamangaraja XII dari kelompok Parbaringin, TG Bakkara mengatakan, mereka meyakini Raja Sisingamangaraja XII adalah utusan Pencipta yang membawa misi mengangkat harkat orang Batak. Ia mengajarkan perdamaian, saling menghormati dan cinta tanah leluhurnya. Karena itulah dia menentang kolonial Belanda yang berusaha menguasai tanah Batak.
"Bagi kami dia adalah sosok pembebas. Ia tidak ingin tanahnya dijajah. Sikap ini patut ditiru generasi muda, khususnya orang Batak," kata Bakkara.
Sebelumnya, hal senada juga dikemukakan pemantik diskusi, Avena Matondang. Avena mengatakan, keteladanan yang diperlihatkan Sisingamangaraja XII membuktikan ia sosok yang berbuat sesuatu bukan untuk kepentingannya sendiri, namun demi kepentingan bersama.
"Tinggal bagaimana nilai-nilai dan sikapnya itu diaktualisasikan sesuai dengan zamannya. Yang pasti, keteladanan itu kini semakin kita rindukan," kata Avena.
Karena itulah, sambung Avena, Sisingamangaraja XII tidak hanya milik orang Batak, tetapi milik semua orang yang menginginkan kebaikan bersama, berdasarkan nilai-nilai yang mengakar dari semangat tradisi masing-masing.
Acara deklarasi itu juga sekaligus mengukuhkan pengurus Forum Sisingamangaraja XII yang baru. Raja Julio Sinambela menjadi ketua umum dan dibantu berbagai departemen yang sebagian besar anak-anak muda dari berbagai profesi dan disiplin ilmu.