Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanhisnisdaily.com - Panyabungan. Sebelumnya seorang bayi asal Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), lahir dengan kelainan usus di luar (Gastroschisis). Lagi, warga Madina kembali dihebohkan dengan kelahiran bayi dengan kelainan otak diluar tempurung kepala (Anenchepali).
Bayi malang itu lahir berjenis kelamin perempuan Senin (18/11/2019). Merupakan anak dari pasangan Desmawita (35) dan Soki Btr (43) warga Desa Aek Garingging, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal.
Anak tersebut lahir dengan berat badan 3.200 gram dan panjang 50 cm mempunyai kelainan dengan kelainan otak diluar tempurung kepala.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal, dr.Nondang Eflita, kepada wartawan menyampaikan, saat lahir bayi tersebut difasilitasi oleh petugas kesehatan di salah satu bidan mandiri secara spontan yang ada didaerah itu.
Anak malang tersebut saat ini sudah dirujuk ke RSUD Panyabungan dan ditangani oleh dokter specialis anak dan dokter bedah dan akan direncanakan kembali dirujuk ke salah satu rumah sakit di Padang, Sumatera Barat.
Terkait pekerjaan orangtua si bayi sehari-hari apakah terkait dengan aktifitas tambang dirinya menyebutkan orang tua si bayi bekerja sebagai pelukis dan tambal ban.
"Namun kalau terkait air minum yang konsumi terkontaminasi dengan air pertambangan saya belum tau pastinya," ujarnya.
Dari data yang didapat dalam kurun dua tahun belakangan ini sudah ada enam bayi baru lahir yang menurut hasil Diagnosa mengalami cacat bawaan Omphalocele, Anencephali, Cyclopia dan Gastroschicis dan Anencephaly.
Cacat bawaan bayi lahir ini kuat dugaan akibat penggunaan bahan kimia secara liar pada aktifitas pertambangan yang ada di kawasan itu.
Saat ini banyak kebun, sawah dibeberapa wilayah pada Kabupaten itu yang dijadikan tempat pengambilan emas sehingga telah merusak lingkungan.
Selain itu pada beberapa titik di wilayah itu banyak juga berdiri bebas alat pemisah biji emas (Galundung) dengan menggunakan bahan kimia Merkuri.