Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tasikmalaya - Sebanyak 146 rumah di empat kampung Desa Pusparahyu, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, rusak akibat bencana gerakan tanah. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) menyarankan warga untuk mengungsi sementara waktu karena khawatir bisa membahayakan.
"Upaya cepat, jika rumah sudah retak, potensi hujan masih terus maka sebaiknya keluar dan mengungsi sementara di tempat yang aman di luar lokasi tersebut. Karena warga bisa menjadi korban bangunan yang sudah retak dan berpotensi roboh," kata Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Agus Budianto saat dihubungi, Rabu (4/12/2019).
Dia mengungkapkan, Kecamatan Puspahiang di Kabupaten Tasikmalaya masuk ke dalam kategori rawan gerakan tanah dari mulai sedang sampai tinggi. Hal itu disebabkan berbagai hal mulai dari kondisi geologi, morfologi dan lainnya.
"Desember ini Puspahiang memang masih dalam kategori gerakan tanah tinggi. Apalagi lokasi Puspahiang itu sudah berulang kejadian (gerakan tanahnya)," ucapnya.
Ditanya akan menerjunkan tim ke lokasi, dia mengatakan, masih menunggu surat dari BPBD Kabupaten Tasikmalaya. Apabila diperlukan pihaknya akan turun ke lokasi untuk melakukan kajian.
"Tim terjun ke Puspahiang, bergantung surat permintaan BPBD Kabupaten Tasikmalaya. Tergantung sama tidaknya lokasi gerakan tanah 2017 dan 2019 ini," katanya.
Diberitakan sebelumnya, memasuki musim hujan bencana gerakan tanah melanda empat kampung di Desa Pusparahyu, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, sejak Senin (2/12/2019). Sampai saat ini tercatat ada 146 unit rumah rusak akibat kejadian tersebut.
"Ini pas hujan Senin kemarin asalnya dikit yang retak. Jadi sekarang tambah gede retakannya saya khawatir. Jalan kampung aja sudah retak," kata Pipih salah satu warga. dtc