Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) Erick Thohir mencopot Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk I Gustri Ngurah Askhara Danadiputra karena menyelundupkan komponen Harley Davidson dan sepeda Brompton di pesawat Garuda Indonesia.
Menurut Pengamat BUMN yang juga Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, langkah Erick sudah tepat karena Ari Askhara dinilai sudah keterlaluan, di mana skandal Garuda di bawah kepemimpinannya tak baru kali ini terjadi.
"Jangankan barang melanggar hukum (ilegal), apapun yang dimasukkan ke pesawat yang belum diizinkan angkut apapun itu tidak boleh sama sekali. Memang sudah sangat keterlaluan," kata dia, Jumat (6/12/2019).
Maskapai pelat merah ini juga pernah bermasalah terkait kasus laporan keuangan yang dipoles, harusnya rugi malah jadi untung. Namun kala itu Ari Askhara dia masih dipertahankan.
Said Didu menduga bahwa Ari Askhara adalah titipan orang yang dekat dengan kekuasaan sehingga merasa kuat.
"Tapi saya memang lihat orang ini kan agak aneh, agak istimewa menurut saya. Bayangkan hanya empat tahun di BUMN pindah tiga kali direksi, terakhir ke Garuda. Jadi hampir tiap tahun pindah. Biasanya orang seperti ini titipan orang kekuasaan. Nah dengan demikian kelihatannya karena merasa mungkin kuat sekali bisa berlaku seenaknya," jelasnya.
Melihat sikap Erick yang tegas mencopot Ari Askhara, menurut Said, Erick tak takut dengan orang yang disebut menitipkan Ari Askhara ke BUMN.
"Ya biasanya orang kayak gini ada orang backing kekuasaan yang kuat. Buktinya kemarin sudah pelanggaran etika (laporan keuangan) tapi kan nggak diberhentikan. Berarti kan backing-nya kuat sekali. Mungkin pada saat pergantian menteri, Erick Thohir sekarang tidak takut ke backing, mungkin saja terjadi," tambahnya.(dtf)