Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Pembuatan jalan rabat beton di Gang Keluarga Dusun 1 Desa Karang Gading, Kecamatan Secanggang, Langkat, bersumber dari Dana Desa (DD) menuai polemik, dan dilaporkan ke bagian pengaduan masyarakat (dumas) Polres Langkat, oleh seorang cucu warga setempat. Karena jalan rabat beton itu dinilai, dibangun menempel diteritisan/menempel pada dinding rumah neneknya.
"Volume jalan rabat beton 180 meter x 2 meter x 0,15 meter mengenai tanah milik nenek saya dengan lebar 50 cm, sehingga jendela rumah nenek saya itu saat di buka daun jendelahnya, persis di tengah badan jalanbabat beton yang dibangun. Dan, saat mengerjakan jalan itu, terjadi perusakan tanaman dan merobohkan tiang rumah bagianbdapur milik nenek saya," ungkap Dian Andika Prima Fioren (30) cucu dari nenek yang halaman rumahnya keserempet bangunan jalan rabat beton, saat ditemui di Polres Langkat, Sabtu (18/1/2020).
Dijelaskan Dian Andika Prima Fioren, karena menganggu ketenangan neneknya, ianya telah berusaha melaporkan hal tersebut kepada pihak Desa Karang Gading. Namun, tidak ada tanggapan dan solusi dari pihak Kepala Desa terkait.
"Karena tidak di tanggapi oleh Kepala Desa Karang Gading ferkait laporan saya, maka awal Januari 2020 lalu, saya mengadukan prihal tersebut ke Polres Langkat," ungkapnya lagi.
Pantauan di lokasi jalan rabat betot di Desa Karang Gading, Secanggang, terpampampang plank proyek pembangunan jalan bersumber dari Dana Desa dengan pola padat karya tunai serta menghabiskan anggaran sebesar Rp 65.154.000.
Menurut warga Dudun 1 Desa Karang Gading, seyogyanya pembangunan jalan sudah dirapatkan (dimusyawarahkan), bahwa pembangunan jalan dilaksanakan di Gang Mesjid.
"Diduga ada unsur KKN oleh pelaksana proyek dan Kades khususnya Kepala Dusun, maka proyek tersebut di pindahkan ke Gang keluarga" ungkap beberapa orang warga Dusun 1 Karang Gading, Secanggang.
Kepala Desa Karang Gading, Hairur Rohman, ianya membantah hal tersebut.
"Pembangunan rabat beton itu bukan dipindahkan, tetapi di gang keluarga lebih banyak masyarakat dan jalannya becek, serta masyarakat sudah menghibahkan surat-surat kepada kami. Sejengkalpun tidak ada bangunan rabat beton itu mengenai tanah dan rumah nenek itu," bantahnya.