Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Bangunan baru irigasi Aek Alian di Kelurahan Balige I, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir(Tobasa) begitu selesai saluran menimbulkan masalah bagi warga yang kerap banjir di permukiman dan persawahan gagal tanam.
Warga setempat Robinhot Sinaga mengatakan bangunan irigasi yang dinyatakan selesai pada akhir tahun lalu bersamaan itu juga muncul masalah, pertama permukiman warga lebih dari 50 rumah tergenang air ditambah persawahan di 4 desa terhenti.
"Permasalahannya bangunan irigasi keberadaanya di tengah permukiman dan seluruhnya ditutup secara permanen ketika tumpat tidak dapat dimonitor, "ujar Robinhot Sinaga, Kamis (23/1/2020) di Kelurahan Balige I, Balige.
Dia mengatakan, bangunan irigasi yang alirannya melalui permukiman warga hendaknya dapat dipahami supaya tidak ditutup secara permanen sehingga, ketika tumpat bisa dibersihkan oleh warga.
"Waktu permukiman banjir warga sempat panik, irigasi mau dijebol tetapi warga masih bisa bersabar sehingga hanya menyampaikan laporan kepada aktivis Pospera dan Forum Balige Raja (FBR) untuk ditindak lanjuti ke Pemkab, "sebutnya.
Aktivis Pospera Ranting Balige, Jefry Siahaan membenarkan keluhan warga di Kelurahan Balige I dan sudah disampaikan kepada Pemkab Tobasa dan secara langsung ditinjau oleh Bupati bersama Lurah dan Camat.
"Kita hanya perpanjangan tangan dari masyarakat, bagaimana solusinya biarlah dipikirkan sehingga warga bisa nyaman, " ucapnya.
Senada disampaikan Fungsionaris FBR, Peris Hutagaol bahwa akibat tumpatnya irigasi kini lahan pertanian di Sakkalan Simarojahan dan Bintang Mariri seluas 30 hektare dan seharusnya sudah memasuki masa tanam kini dihentikan hanya, karena saluran irigasi tumpat, untuk itu disarankan pemerintah daerah serius untuk menangani.
"Kami tidak protes bangunannya, yang kami sesalkan saluran irigasi tidak ditutup secara permanen agar aliran bisa dipantau jalan atau tidak," ucapnya.
Bupati Tobasa, Darwin Siagian yang hadir langsung meninjau bersama Camat Pantun Josua Pardede, Kabid Pengairan Piter Pangaribuan, Kabid Jalan Jembatan Sikkat Sitompul membenarkan bahwa bangunan irigasi perlu diperhatikan dan dibersihkan.
"Tolong dikondisikan tenaga untuk gotong royong. Kepada Camat dan Kepala Desa tolong diberikan waktu mengikuti kegiatan besok," kata Bupati berharap permasalahan banjir dan terhentinya aktifitas petani tidak lagi terulang hanya karena alasan tumpat.