Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita soal dirinya yang kerap mengontak Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto siang maupun malam. Dia mengatakan selalu menghubungi Suhariyanto saat dirinya ragu perihal data.
Cerita itu disampaikan Jokowi kala mencanangkan pelaksanaan Sensus 2020 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020). Jokowi mulanya bicara soal pentingnya data yang akurat.
"Data sekarang ini adalah jenis kekayaan baru. Saat ini data adalah new oil. Bahkan lebih, bahkan lebih berharga dari minyak. Data yang valid merupakan kunci utama kesuksesan pembangunan sebuah negara. Karena data yang akurat sangat penting untuk menyusun perencanaan yang benar," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan data yang akurat penting untuk membuat keputusan yang tepat. Selain itu, data yang akurat penting agar program yang dibuat tepat sasaran.
"Data yang akurat sangat penting untuk membuat keputusan tepat. Data yang akurat sangat penting untuk mengeksekusi program yang tepat sasaran. Jangan sampai memutuskan, membuat perencanaan mengeksekusi program nggak pegang data," ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo itu pun kemudian mengaku kerap mengontak Suhariyanto kapan pun. Jokowi mengatakan menghubungi bawahannya itu kala ragu terkait data yang dimilikinya.
"Saya kalau ragu, sering sekali saya kontak ke Pak Kepala BPS. Pagi, kadang-kadang malam. Datanya seperti apa, 'sebentar, Pak, tunggu'. Nggak ada satu jam sudah dikirim. Dari situlah sebetulnya perencanaan dimulai dan keputusan tepat bisa dieksekusi, program bisa dieksekusi. Jangan pakai feeling, bahaya. Bahaya sekali," tutur Jokowi.dtc