Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Nias. Proyek pembangunan jembatan Nasional Lauri yang berada di Kecamatan Sogaeadu, Kabupaten Nias hingga saat ini masih belum ada tindak lanjut pengerjaannya dan terkesan dibiarkan oleh Kontraktor. Tampak konstruksi pengerjaan abudmen jembatan ini tengah roboh, diduga karena kurang baik pengerjaannya.
Salah satu masyarakat setempat mengatakan bahwa sudah satu bulan lamanya proyek tersebut dibiarkan begitu saja dan tidak ada tindak lanjut sampai sekarang.
"Sekitar bulan Januari lalu abutmennya roboh, padahal baru di cor pada bulan Desember 2019. Hingga saat ini belum ada tindaklanjutnya seperti apa, dibiarkan begitu saja proyek itu," ujar Nehego Ndruru, Senin (24/2/2020) dilokasi jembatan tersebut.
Dari pantauan wartawan di lapangan juga tak terlihat papan informasi proyek pembangunan jembatan tersebut.
Selain itu, akibat robohnya abutmen jembatan ini mempengaruhi konstruksi abutmen jembatan lama sehingga dapat mengakibatkan fatal bila tak ditangani secepatnya.
"Coba dilihat bang, abutmen yang roboh itu mempengaruhi abutmen jembatan lamanya, bisa saja ditariknya abutmen jembatan lama itu. Kalau sempat rusak juga jembatan lamanya maka bisa dipastikan akses yang menghubungkan Nias dan Nias Selatan dapat terganggu dan imbasnya pada perekonomian masyarakat," tuturnya.
Selain bangunan belum rampung yang membuat warga kesal dan kecewa, proyek tersebut diduga dikerjakan asal jadi. Bahan material seperti krikil dan pasir diduga bercampur lumpur, begitu juga campuran semen tidak sesuai.
Dia menilai bahwa robohnya abutmen jembatan Nasional Lauri ini karena kurangnya pengawasan dari Pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumut II.
Kepala BBPJN Sumut II, Selamat Rasidi Simanjuntak saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Senin (24/02/2020) pada pukul 10.31 wib hingga berita ini ditayangkan belum ada tanggapan terkait tindaklanjut pengerjaan proyek tersebut.