Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Penjualan perhiasan emas di Belawan turun hingga 60% dampak merebaknya wabah virus corona (covid-19). Turunnya penjualan selain pemberlakuan social distancing, juga memang pendapatan masyarakat menurun.
Hal itu dikemukakan Ketua Persatuan Tukang Emas Belawan dan Sekitarnya (PTMBS), Alpenus Angkat kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (31/3/2020)
Alpenus mengatakan, biasanya setiap menjelang Ramadan, masyarakat Belawan melakukan pembelian perhiasan emas. Perhiasan emas dibeli sebagai bentuk tabungan, yang sewaktu-waktu bisa dikembalikan ke tokonya.
"Masyarakat Belawan yang dominan bermata pencarian sebagai buruh, nelayan dan pekerja nonformal lainnya, memilih membeli perhiasan emas untuk tabungan, ketika ada kebutuhan untuk menyekolahkan anak atau lainnya, perhiasan emas kembali dijual," sebut Alpenus
Perhiasan emas yang dibeli rata-rata emas 22 karat yang pasarannya kini dijual antara Rp 280.000-Rp 300.000/gram.
Kata pria asal Sidikalang, Dairi ini, selain pendapatan masyarakat memang sedang menurun, sepinya pe,beli juga karena anjuran pemerintah agar masyarakat mengurangi pergerakan ke luar rumah untuk mencegah terpapar virus corona.
PTMBS yang memiliki 30 pedagang emas yang berjualan di Jalan Jawa dan Pasar Kapuas Belawan, kata Alpenus, dalam menghadapi ancaman virus corona tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Kepala Pasar Kapuas, A Damanik menyediakan sarana cuci tangan dengan sabun dengan memakai galon besar berisi air bersih yang diletakkan di depan toko emas.
"Setiap pengunjung toko emas diwajibkan menyuci tangan dengan sabun di air yang mengalir ketika hendak melakukan transaksi, begitu juga saat meninggalkan toko emas, kembali cuci tangan dengan sabun ," ujar Alpenus didampingi pedagang emas lainnya, Benjamin Pinem.