Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Labuhanbatu. Penyebaran Covid-19 dan sejumlah kebijakan pemerintah, berdampak terhadap penghasilan para pengusaha.
Misalnya usaha warung kopi Botimon di Lingkungan Sibuaya, Kelurahan Sioldengan, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu.
Berkisar sebulan lalu, penghasilan yang diperoleh perharinya, maksimal hanya diperkirakan 30 persen atau turun sebesar 70 persen.
“Jika dibanding dengan hari sebelumnya, paling perharinya tinggal 30 persen,” ujar Hendra Afriadi Harahap pemilik Warkop Botimon ditemui, Sabtu (4/4/2020).
Jangankan untuk mencari keuntungan, ujarnya, himbauan jaga jarak maupun tidak keluar rumah oleh pemerintah, sangat berdampak terhadap pendapatan perharinya, bahkan sering tidak mencukupi modal usaha.
Mengatasi kondisi itu, Hendra mengumpulkan 25 karyawannya dan menyarankan dua opsi, tidak lagi bekerja dengan diberi biaya talangan atau bekerja dengan penghasilan yang kurang memungkinkan.
“Akhirnya karyawan memilih tetap bekerja dengan ketentuan makan, minum, tempat tinggal diberi, tetapi gaji tergantung pendapatan,” sebutnya.
Untuk menambah semangat karyawan, modal yang ada dijadikan sebagai milik bersama. Lalu, sisa penghasilan setelah dikurangi modal, akan dibagi secara proporsional.
“Kita juga iba dengan mereka, namun itulah kondisi dan bangganya saya, karyawan tetap mau bekerja walau dengan hasil yang sangat jauh berbeda,” ujar Hendra.
Sejalan dengan itu, dirinya berharap adanya perhatian pemerintah dalam hal pemberian modal usaha dengan jaminan bunga pinjaman di bawah rata-rata sampai pada akhirnya situasi kembali normal.
“Sebelum penyebaran Covid-19, karyawan jarang yang terlihat santai. Ini cobalah lihat, rata-rata istirahat dan santai-santai. Sedih juga kalau melihatnya,” papar pemilik Warkop Botimon itu.