Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Satu orang calon anggota TNI yang mendaftar di Korem 023 Kawal Samudera, terindikasi positif covid-19 berdasarkan hasil rapid test di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) Pematangsiantar.
Hal ini disampaikan Kadis Kesehatan Kota Sibolga, Firmansyah Hulu, kepada wartawan saat dikonfirmasi melalui telepon seluler milik Kepala Inspektur Kota Sibolga, Yahya Hutabarat, Rabu (22/4/2020).
“Ini belum bisa dikatakan 100 persen COVID-19. Karena rapid test itu kan bisa dikatakan positif palsu, yang jelas sudah virus di dalam tubuh yang bersangkutan. Apakah ada covid atau reaksi silang virus yang lain, kita gak tau, harus dibuktikan dengan test PCR, biar lebih akurat,” ungkap Firmansyah Hulu.
Firmansyah menjelaskan, setelah lolos dari testing di Korem 023/KS, mereka (calon anggota TNI) dikirim ke Rindam Pematangsiantar. Di sana dilakukan rapid test, dan hasilnya positif.
“Yang bersangkutan sampai di Kota Sibolga pada tanggal 13 April 2020. Kemudian berangkat ke Pematangsiantar pada tanggal 18 April 2020. Di sana langsung dilakukan rapid test dan hasilnya positif,” terang Firmansyah.
Berdasarkan informasi dari Pematangsiantar tersebut, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Kota Sibolga, dipimpin Dinas Kesehatan Kota Sibolga, telah mencari data riwayat perjalanan yang bersangkutan.
Dari hasil penelusuran riwayat perjalanan, ditemukan bahwa yang bersangkutan pernah tinggal selama 1 minggu di Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga.
Tim gugus tugas langsung mengambil tindakan. Pemilik rumah sudah diisolasi mandiri, bahkan di Detasemen Zeni Bangunan (Denzibang) TNI Sibolga, juga diperiksa.
“Semua yang pernah kontak dengan pasien telah kita lakukan penindakan, seperti isolasi mandiri. Ini demi kebaikan kita bersama, dan pihak yang pernah kontak juga sudah kita isolasi, baik dari Denzibang maupun pemilik kosan,” ujar Firmansyah.
Firman mengaku, pihak Dinas Kesehatan akan terus memantau dan mencari riwayat perjalanan yang bersangkutan selama berada di Sibolga.
Dia juga berharap, masyarakat yang merasa pernah kontak fisik dengan pasien, agar melaporkan diri ke gugus tugas penanganan covid-19.