Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan meminta jajaranya, terutama para pimpinan OPD agar tidak alergi terhadap jurnalis. Sebaliknya, para pejabat harus bisa menjadi corong Pemkab untuk bisa memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat.
"Ini zaman siber. Perang komunikasi dan informasi sangat masif lewat udara. Maka saudara-saudara juga harus bisa menjadi corong secepat mungkin menjelaskan informasi yang dinginkan para wartawan," kata Nikson Nababan di hadapan 30 orang pejabat eselon Pemkab Taput yang baru dilantik, di kantor bupati, Tarutung, Senin (4/5/2020).
Bupati meginstruksikan, agar jangan pernah menghindar dari wartawan. "Jika menghindar justru akan membuka ruang timbulnya hoaks dan pemberitaan yang kadang akan melanggar kaidah kode etik jurnalistik. Sampaikan informasi yang jelas dan akurat," tandas pria yang pernah menjadi wartawan di salah satu media arus utama di Jakarta itu.
Nikson Nababan juga menganjurkan, supaya masing masing pejabat membekali diri. "Saudara-saudara harus siap dengan penguasaan terhadap bidang-bidang yang dikerjakan. Jangan sampai ada kabid dan kaseksi yang tidak tahu rencana kerja jangka pendek dan rencana kerja jangka panjang," imbuhnya.
Bupati juga menginstruksikan, dokumen perencanaan harus sudah ada di tangan kepala bidang dan kepala seksi. "Itu harus tersedia di meja kerja saudara," terangnya.
Dengan penguasaan itu, sambung Bupati, pejabat akan sanggup mengkounter yang namanya hoaks dan meluruskannya agar tidak timbul kebingungan di tengah masyarakat (publik). Misalnya, ada di medsos yang mengatakan bupati tutup mata terhadap kondisi kerusakan jembatan di Desa Hutauruk, Kecamatan Siipoholon.
"Itu bukan kewenangan daerah. Tetapi itupun, saya sudah surati pemerintah atasan agar jembatan itu segera dibangun. Mestinya dinas teknis dapat meluruskan dan menjelaskan hal-hal seperti itu," kata Bupati.
Nikson Nababan memang dikenal sangat terbuka terhadap pekerja media di daerah ini. Terutama untuk kepentingan pemberitaan yang dibutuhkan wartawan. Baik online, cetak dan televisi. Meskipun demikian, pada sebuah kesempatan, Ketua DPC PDIP Taput ini mengungkapkan kekesalannya.
" Ada juga wartawan yang hanya sekadar bertanya ke sana, bertanya ke sini. "Tahu-tahu, kita tunggu besoknya tidak ada berita terkait konfirmasi itu. Malah, justru berita yang lain muncul di luar konteks wawancara," ujarnya.