Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Asahan. Warga desa Mekar Sari Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan mengaku kecewa begitu mengetahui nama nama penerima bantuan sosial tunai (BST) didominasi sebesar Rp 600 ribu per kepala keluarga didominasi layak dan orang orang tertentu yang dekat dengan aparat desa.
Kekecewaan mereka itu, dilampiaskan puluhan warga dengan mencari Bambang Sugianto, kepala desa mereka di kantornya untuk mempertanyakan mekanisme penerimaan bansos, pada Rabu (13/5/2020).
“Gak betul lagi ini (penerima bansos). Yang dapat itu abangnya kades, kakaknya kades, adeknya, tetangganya, sampai saudara saudara kepala dusun,” kata Sri warga setempat yang melayangkan protes di kantor desa mereka.
Warga menuding, bantuan sosial yang bersumber dari Kementrian Sosial Republik Indonesia itu teruntuk warga tak mampu bukan penerima PKH dan BPNT sebagian penerimanya sarat dengan data yang nepotisme.
“Kami kenal penerimanya. Itu orang orang dekat pemerintah desa dan ada juga orang mampu dapat,” katanya.
Protes warga tersebut diterima dengan baik oleh sekretaris desa Mekar Sari, Evan Panjaitan. Dihadapan warga ia berjanji akan menggelar musyawarah aparatur desa bersama warga yang menilai bantuan tersebut tidak tepat sasaran.
“Persoalan ini kita selesaikan dengan musyarawah dengan mengundang warga perwakilan dusun. Supaya enak dan suasana kondusif,” ujarnya.
Iapun berjanji dua hari kedepan aduan masyarakat terkait penerimaan bansos ini bisa segera dibahas. “Besok (Kamis) atau lusa (Jumat) kita buat rapatnya. Setiap dusun perwakilannya nanti diundang, yang jelas persoalannya diselesaikan dengan musyawarah,” ujarnya.