Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) untuk membantu warga yang terdampak covid-19 di kabupaten/kota di Sumatra Utara, diwarnai sejumlah reaksi di masyarakat. Seperti di Desa Siantar Ca, Kecamatan Sosorgodang, Kabupaten Tapanuli Tengah, banyak warga melancarkan aksi protes karena menerima bansos beras berkutu pada pekan lalu.
Kepala Desa Siantar Ca, Arisman Tarihoran, Rabu (13/05/2020), telah mengonfirmasi hal tersebut. Menurutnya sudah seratusan karung beras dikembalikan ke Dinas Sosial Tapteng.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, angkat bicara. "Di mana lagi, saya tak pernah dengar," ujar Edy menjawab wartawan terkait beras berkutu itu, di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Kamis (14/05/2020).
Karena persoalan beras berkutu yang belakangan diketahui bansos beras dari Pemkab Tapteng itu, Edy Rahmayadi pun menyampaikan permohonam maafnya.
"Dimohon maaf kalau memang itu terjadi, tapi tidaklah, pasti tidak ada niat yang seperti itu," jawab Edy yang saat itu baru siap menggelar doa bersama hadapi corona bersama tokoh lintas agama.
Sementara terkait permasalahan pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) di Desa Bulu Duri, Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi, juga direspon Gubernur Edy.
"Ya nggak bolehlah, masa kek gini masih ada yang salah-salah, iya perut ini perlu makan," ujar Gubernur Edy sambil meninggalkan wartawan.
Berita ini sudah mengalami perubahan judul pada pukul 17.45 WIB, Kamis, 14 Mei 2020. Beras Bansos yang dimaksud bukan bantuan Pemprov Sumut, tapi Pemkab Tapanuli Tengah. Red.