Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota DPRD Sumut, Rudy Hermanto, menilai kerumunan ribuan warga di lokasi pasar murah sangat berbahaya. Bahkan, ia menyebut Gedung Serbaguna milik Pemprov Sumut di Jalan Willem Iskandar, perbatasan Medan-Deli Serdang, yang menjadi tempat digelarnya pasar murah bisa menjadi titik baru penyebaran virus corona atau covid-19.
"Kalau misalkan ada satu orang yang kena (positif) di sana, yang datang seribu orang, paling tidak 800 orang yang kena nanti, karena ada kontak fisik di sana, sangat disesalkan hal ini bisa terjadi," ujar Rudy, ketika dimintai tanggapan, Minggu (17/5/2020).
Politikus PDIP ini menyalahkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut yang tidak mengantisipasi peristiwa ini terjadi. "Itu kesalahan Gugus Tugas, mereka gak siap, pasar murah selalu mengundang orang untuk datang secara bergerombol dan apalagi disampaikan sebelumnya sudah diberitahu bakal ada begini-begini (kebutuhan pokok murah)," jelasnya.
"Itu sebuah kesalahan yang sebelumnya tidak dipikirkan oleh petinggi Gugus Tugas. Posisi sekarang seperti gula dan semut, masyarakat dah lapar, ada murah dikit mereka kejar. Antisipasi penyebaran virus corona itu kan supaya jangan berkerumun, malah mereka yang menciptakan kerumuman," ketusnya.
Rudy menyarankan agar konsep pelaksanaan pasar murah dirubah demi menghindari kerumunan masa yakni dengan memanfaatkan pasar tradisional yang ada.
"Saya mau kasi solusi, misalnya setiap pasar, kan banyak pasar di Medan, bisa kerjasama dengan pengusaha atau pedagang pasar yang sudah agak mapan, berikan untung mereka sedikit, kan mereka mau, kan tidak mengganggu orang, pedagang kan punya langganan," bebernya.
"Dibuat per hari 100 paket, dicicil, itu menghindari kerumunan, bisa dibuat sistem kupon, bisa dibuat managemen waktu. Saya saja bagi paket sembako 1.000 paket, gak ada kontak fisik karena ada pengaturan atau caranya, mereka gak mau belajar, nanti diajari bilang sok pintar, tapi ternyata mereka goblok," tegasnya.
BACA JUGA: Pasar Murah Pemprov Sumut Amburadul, Warga Berdesakan dan Abaikan Physical Distancing
Seperti diberitakan, pelaksanaan pasar murah yang digelar Pemprov Sumut di Gedung Serbaguna, Jalan Wiliem Iskandar, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (17/5/2020) amburadul. Pasalnya, kegiatan tersebut mengabaikan protokol kesehatan seperti physical distancing ditengah pandemi virus corona atau covid-19.
Informasi dihimpun warga sudah memadati GOR Pancing sejak pagi tadi, mereka rela berdesak-desakan tanpa jarak antara satu dengan yang lain. Tua, muda, laki-laki dan perempuan terlihat ikut mengantri agar bisa memperoleh kebuhan pokok tersebut. "Mau beli untuk kebutuhan jelang hari raya," ujar Basri, warga sekitar yang ikut mengantre di Pasar Murah.
Untuk diketahui, menjelang Hari Lebaran 2020, Pemprov Sumut membuka pasar murah di dua lokasi pada tanggal 17-21 Mei 2020. Pasar murah dengan produk kualitas medium hingga super ini untuk meringankan beban masyarakat akibat pandemi Covid-19.