Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Sebanyak 10 orang perwakilan warga Kelurahan Balige III, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba datangi Kantor DPRD mengadukan nasib 1.500 rumah tangga saat ini sedang kesulitan air bersih. Peris Binter Hutagaol, selaku juru bicara warga mengatakan bahwa karena ketiadaan layanan air bersih dari PDAM Tirtanadi menjadikan situasi warga di Kelurahan Balige III tidak kondusif.
"Sangat kami sesalkan pelayanan PDAM yang tidak kooperatif menjaga pelanggan yang saat ini sudah masuk pada posisi kritis akan kebutuhan air bersih," ujar Peris Hutagaol, Rabu(27/5/2020) di Ruang Rapat Partai Nasdem DPRD Toba.
Ia mengatakan, seiring keluhan seluruh warga dan sudah dilaporkan langsung kepada pihak PDAM namun tidak pernah digubris.
"Bolak-balik kami ke kantor PDAM dan yang kami temukan jawaban tunggu bapak pimpinan yang saat ini masih di Medan. Bagaimana nasib kami warga kalau hanya menunggu seorang pimpinan," sebutnya mengatakan bahwa imbas kerusakan pipa air tidak hanya di Kelurahan Balige III juga terjadi di Kelurahan Balige I dan sebagian kota.
BACA JUGA: Demi Setetes Air Minum, Warga Balige III Toba Rela Antre Nampung Air dari Pipa Bocor Pinggir Jalan
Senada disampaikan pelanggan PDAM di Desa Lumban Gorat bahwa di desanya pelayanan air bersih sudah terhenti sejak bulan Januari 2020 sehingga alternatif adalah Mual Siguti.
"Selama ini kami diam, ketika mencuat kerusakan dan menghentikan saluran pipa kepada masyarakat juga kami pertanyakan sikap atau kepedulian PDAM kepada pelanggannya," ucapnya menyesalkan jawaban-jawaban PDAM selalu biaya perawatan minim sehingga perbaikan seadanya.
Warga lain, Riston Hutapea menyampaikan secara tegas agar DPRD Kabupaten Toba memanggil pihak PDAM untuk dilakukan rapat dengar pendapat karena permasalahan sudah semakin komplit.
Kehadiran warga Balige diterima langsung Anggota DPRD Tonny Simanjuntak, Frans Fredrik Tambunan dan Torang Sitorus dan menotulenkan seluruh keluhan warga untuk dilanjutkan kepada yang berkepentingan.
Tonny Simanjuntak mempertegas bahwa keluhan warga di Kelurahan Balige III, Balige I dan Desa Lumban Gorat aspirasi itu akan dilakukan rapat bersama PDAM dan Eksekutif supaya secepatnya ditanggapi.
"Tentu akan menyurati secara langsung dan cepat apakah itu PDAM maupun Kontraktor dan kita harapkan muncul tindakan cepat supaya warga tidak lebih sengsara lagi. Ini tidak bisa dilama-lamakan," katanya.
Senada disampaikan anggota dewan Frans Hendrik mengatakan sudah dipersiapkan rencana pemanggilan secara cepat dan tidak diharapkan ada alasan klasik sebab menyangkut hidup banyak orang.
"Tidak ada jalan lain, DPRD akan berupaya keras supaya PDAM diambil alih oleh Pemkab Toba," ucapnya.
Usai mendengar saran dan masukan dari Anggota DPRD, perwakilan warga kembali ke rumah masing-masing dan tetap menunggu realisasi hasil rapat.