Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Medan. Ketua Dewan Pimpinan Cabang Organisasi Perusahaan Angkutan Darat Angkutan Khusus Pelabuhan (DPC Organda Angsuspel) Belawan Erry Salim mengatakan, 30% armada angkutan yang beroperasi di Pelabuhan Belawan tidak laik jalan.
Padahal, kata Erry, pihaknya konsisten mengingatkan para pemilik armada angkutan agar rutin mengecek kelaikan (kesehatan-red) kendaraan.
“Kami selalu mengingatkan para pengusaha angkutan yang bergabung dalam wadah (DPC Organda) Angsuspel Belawan agar rutin memeriksa kelaikan kendaraannya. Sebab, hal itu penting bukan saja untuk keselamatan, tetapi juga untuk menjamin kelancaran operasional kendaraan mengangkut barang di lapangan dari dan ke pelabuhan,” kata Erry Salim menjawab MedanBisnis melalui sambungan telefon Senin (29/5/2017).
Erry mengakui tidak ingat berapa kira-kira jumlah armada yang tergabung dalam wadah DPC Angsuspel Belawan. Namun dia menegaskan, peranan armada anggota Angsuspel di pelabuhan terkemuka itu di luar pulau Jawa itu sangat strategis.
Menurut Erry, program peremajaan bagi sekitar 30% armada yang tergabung dalam Angsuspel Belawan mendesak untuk diremajakan. Namun, hal itu sulit dilakukan akibat pendapatan para pemilik armada angkutan yang tidak mendukung.
Dia berharap otoritas terkait agar rutin melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap kendaraan angkutan, khususnya yang menggunakan plat kuning guna menekan terjadinya kecelakaan akibat kendaraan yang tidak laik jalan.
Kecelakaan maut yang menyebabkan 3 korban meninggal dunia dan 6 lainnya luka-luka pada Minggu (28/5/2017), di Jalan Gagak Hitam, Medan, akibat truk trailer BK 927 BT rem blong. Hasil uji Dishub Medan menyatakan truk trailer itu blong karena baut longgar. (sarsin siregar)