Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Batubara. PDIP sudah menutup pendaftaran calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Batubara 2018. Tercatat, ada 4 calon mendaftar untuk posisi calon bupati.
Namun demikian, PDIP haruslah berkoalisi untuk mengusung pasangan calon (Paslon). Pasalnya, partai si moncong putih tidak memiliki 20% kursi di DPRD Batubara, sebagai syarat minimal mengusung paslon.
Karena itu, kini PDIP semakin intens melakukan komunikasi dengan partai lain menjalin koalisi.
"Kami akan lebih proaktif lagi membangun kesepakatan koalisi dengan partai lain. Namun, kami tetap menunggu dan mengikuti arahan DPP. Karena DPP juga melakukan komunikasi politik yang sama untuk Pilkada Batubara ini," kata Ketua DPC PDIP Batubara, Pirdot Lumbantobing, Sabtu (03/06/17).
Saat ini, PDIP hanya memperoleh 5 kursi di DPRD. Jumlah itu belum mencapai 20% dari jumlah kursi di DPRD Batubara saat ini, 35 kursi. PDIP minimal membutuhkan 2 kursi lagi.
Menurut Pirdot, mereka terbuka untuk koalisi dengan partai manapun, bukan sekadar mengejar kekurangan dua kursi itu.
"Nanti saat rekomendasi DPP turun tentang siapa yang akan diusung dalam Pilkada Batubara tahun depan, sekaligus kita tahu dengan partai mana berkoalisi. Karena DPP, setelah berkoordinasi dengan DPC akan menentukan siapa dari para bakal calon yang mendafar itu akan diusung," kata Pirdot.
Adapun 4 orang yang mendaftar sebagai calon bupati ke PDIP adalah Darwis (Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Batubara), Elfi Haris (pegawai di Direktorat Jenderal Bea Cukai), Zahir (Ketua Fraksi PDIP DPRD Sumut dan pernah maju sebagai calon Bupati Batubara periode 2013-2018), serta Suryono (pernah maju sebagai wakil Zahir di Pilkada Batubara 2013-2018).
Selain dari eksternal, PDI-erjuangan juga menyiapkan kadernya untuk diusung pada Pilkada Batubara tahun depan. Di antaranya, Wakil Ketua DPRD Batubara Suwarsono, Ketua Fraksi PDIP Batubara Ruslan dan Ketua DPC PDIP Batubara Pirdot Lumbantobing. (Mahadi Sitanggang)