Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Pahae Julu. Pemudik harus ekstra hati-hati melintas di jalan lintas Sumatra (Jalinsum), tepatnya dari Desa Simorangkir, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) menuju Kabupaten Tapanuli Selatan Padangsidempuan. Badan jalan di kawasan itu rawan amblas, karena banyak tidak berbram.
Penelusuran medanbisnisdaily.com, Senin (26/6), sepanjang sekitar 24 kilometer dari Kecamatan Siatas Barita hingga ke Kecamatan Pahae Julu, Taput, yang merupakan Jalinsum lintas barat Sumatera itu kondisi badan jalannya hancur.
Di beberapa titik badan jalan amblas ke jurang dan sebagian besar badan jalan tidak berbram. Sementara pengguna jalan arus mudik masih ramai dan terlihat pengemudi roda empat maupun roda dua melaju zig-zag guna menghindari lubang jalanan.
Kepala Desa Lontung Dolok, Kecamatan Pahae Julu, E Harianja (42), menyebutkan, kerusakan badan jalan sudah berlangsung lama. Kalaupun diperbaiki, hanya terlihat tambal-sulam atau diperbaiki sepanjang 1 kilometer. Artinya, tidak pernah dilakukan pekerjaan perbaikan secara menyeluruh, semisal pekerjaan pengaspalan dari Tarutung hingga ke Pahae Julu.
“Kalau di era mendiang Gubernur Letjen TNI Raja Inal Siregar, jalan ini mulus dari Tarutung hingga Padangsidimpuan. Namun sejak kepemimpinan mendiang berlalu, daerah ini bagaikan dianaktirikan,” ungkap Harianja.
Harianja mengatakan, dulu drainase/saluran air di sepanjang jalan terpelihara. Menurutnya, sebagus apapun badan jalan kalau selalu digenangi air pasti cepat rusak.
Warga Desa Lontung Dolok, J Sinaga (72), menuturkan, sudah sekitar 18 tahun badan Jalinsum yang melintasi desa itu tidak pernah lagi diperbaiki secara menyeluruh. Kondisi kerusakan badan jalan ini sudah 90 %.
“Lihat saja badan jalannya kupak-kapik. Menjelang lebaran kemarin, terlihat ada pihak yang menambal lubang-lubang jalan. Lubang jalan yang ditambal sudah berlumbang lagi, karena mudik lebaran jalan ini sangat ramai. Kini badan jalan rusak, menjadi penyumbang debu bagi warga yang bermukim di sisi pinggir jalan,” ujar Sinaga. (robert siregar)