Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Padangsidimpuan. Almarhum Aiptu Martua Sigalingging (49), korban tewas dalam penyerangan 2 terduga teroris di pos jaga Mapoldasu, Medan pada Minggu (25/6/2017) dini hari meninggalkan satu istri, Mianna br Manalu (49) dan 9 anak.
Anak paling bungsu berumur 28 tahun dan sudah bekerja di bank, sedangkan anak yang paling kecil baru siswa SD.
"Saya kenal dengan keluarga ini sudah 7 tahun, sejak rumah mereka ditempati,” ujar M boru Hutabarat, tetangga dekat almarhum, di Lingkungan I, Kelurahan Silandit, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Senin (26/6/2017).
Menurut Boru Hutabarat, almarhum semasa hidup orang baik dan ramah. Kegiatan masyarakat lingkungan juga aktif diikutinya.
"Istrinya M br Manalu, anak 6 laki-laki , 3 perempuan. Istri ibu rumah tangga yang hebat dan anak paling kecil siswa SD, " ujar N Siregar, salah satu kerabat almarhum lainnya.
Jenazah Aiptu Martua Sigalingging tiba di rumah duka, Jalan Abdul Gani Siregar, Lingkungan I, Kelurahan Silandit, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota padangsidimpuan Senin (26/ 6/2017) pagi.
Penyerahan jenazah kepada keluarga dilakukan Kapolres Tapsel AKBP Muhammad Iqbal Harahap.
Menurut sejumlah petugas yang ada di rumah duka, setelah upacara dan serahterima di rumah duka, jenazah rencana akan dibawa ke kampung orangtuanya di Desa Suka Rame, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara untuk dikebumikan.
Pantauan medanbisnisdaily.com hingga siang ini, prosesi adat Batak masih berlangsung. Sedang para kerabat terus berdatangan melayat.(ikhwan nasution)