Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis-Medan. Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Arifin Saleh Siregar mengatakan, dari sejumlah nama yang beredar, bahkan yang sudah menyatakan diri maju dalam Pilgubsu 2018, belum satu pun menjadi unggulan.
"Nama-nama yang sudah muncul baik yang diusung partai politik (Parpol) maupun independen belum merupakan unggulan. Saat ini dibutuhkan kandidat yang memiliki popularitas, elektabilitas dan disukai masyarakat," ujarnya kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (6/7/2017).
Menurutnya, meski calon-calon yang telah muncul ini diusung dari parpol besar, tidak menjadi jaminan akan unggul dalam Pilgubsu 2018. Sebab, parpol hanya berperan sebagai pengusung, bukan penentu kemenangan.
"Beberapa kali dalam Pilkada di Indonesia ini, parpol tidak berperan untuk meningkatkan elektabilitas calon. Fakta yang nenarik pada Pilkada DKI kemarin, pemenang tidak dilihat dari parpol pengusungnya, tapi justru melihat sosok calon," kata Arifin.Hal yang sama disampaikan pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Agus Suryadi. Menurutnya, sampai saat ini parpol masih melihat situasi dan menunggu sosok yang akan diusung. Karena parpol harus melakukan koalisi dan hasilnya belum mengerucut.
"Yang mencuat nama-nama calon ini masih dari masing-masing internal parpol. Hasilnya belum final karena parpol harus koalisi," katanya.
Selain dukungan dari parpol, untuk memenangkan pertarungan, lanjut Agus, elektabilitas calon juga sangat menentuka. Soalnya, dalam pilkada pada umumnya pemilih bukan melihat parpol pendukung, namun figur kandidat.
Bursa calon Gubsu dalam Pilgubsu 2018 makin ramai. Sejumlah nama sudah menyatakan diri akan maju, sebagian lagi sudah mengambil formulir pendaftar bahkan sudah mendaftar.
Tokoh yang sudah menyatakan diri maju, di antaranya Gubsu HT Erry Nuradi, Bupati Langkat Ngogesa Sitepu. Mantan Gubsu Syamsul Arifin sudah mengambil formulir pendaftaran calon ke PDIP dan PPP. (yuni naibaho)