Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Palas. Akibat buruknya infrastruktur jalan lintas provinsi di daerah Kabupaten Padang Lawas (Palas) mengakibatkan perputaran uang masyarakat Palas lari ke daerah lain.
"Gimana ekonomi masyarakat di Kabupaten Palas baik, bila sarana jalannya masih buruk dan kupak-kapik," ungkap tokoh masyarakat Palas, Muhammad Ishaq Pohan, kepada wartawan, Rabu (12/7/2017).
"Saya sudah berjalan ke Desa Papaso, Kecamatan Batang Lubu Sutam (Batsm), desa di ujung Kabupaten Palas. Sarana jalannya cukup parah untuk masyarakat menuju ke Pasar Panyabungan di Kecamatan Hutaraja Tinggi (Huragi), maupun ke Pasar Ujung Batu, Kecamatan Sosa," ujarnya.
Akibatnya, masyarakat di daerah Papaso ini lebih baik membelanjakan uangnya ke Kota Pasir Pangaraian, Kabupaten Rohul, Riau, yang sarana jalannya sudah lebih baik.
"Mau belanja ke Pasar Panyabungan ataupun ke Pasar Ujung Batu, jarak tempuhnya sekitar 1,5 jam sampai 2 jam dengan melewati jalan yang rusak parah. Tapi, bila belanja ke Kota Pasir Pangaraian dari Papaso hanya menempuh waktu selama 45 menit sampai 1 jam saja," ujarnya.
Kondisi jalan provinsi di daerah Binanga dan Huristak, Palas yang juga masih rusak.
"Warga di daerah Binangan dan Huristak lebih banyak belanja ke Kota Gunung Tua, Paluta, daripada ke Kota Sibuhuan, ibukota Palas. Sebab, waktu tempuh dari Binanga atau Huristak ke Gunung Tua hanya sekitar 30 menit sampai 1 jam. Kondisi jalannya bagus," katanya.
Sedangkan, bila masyarakat dari Binanga dan Kecamatan Huristak hendak berbelanja ke Kota Sibuhuan, disebabkan kondisi jalan provsu masih buruk, sehingga waktu tempuhnya lebih lama, berkisar 1,5 jam hingga 2 jam.
"Sudah pastilah masyarakat dari Binanga dan Huristak membelanjakan uangnya ke Gunung Tua. Makanya, kita berharap Pemprovsu bisa lebih fokus meningkatkan dan memperbaiki kondisi jalan provsu Palas ini. Malu kita dengan daerah lain yang jalan lintasnya sudah bagus," pungkasnya.(maulana syafii)