Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Banda Aceh. Amien Rais meminta kepada muslim di Provinsi Aceh, khususnya di Kota Banda Aceh harus memiliki ambisi dalam berpolitik. Ambisi yang dimaksud mantan Ketua Umum PAN ini adalah muslim tidak anti terhadap politik.
“Karena dengan terjun ke dunia politik, seorang muslim pastinya akan dapat menyerap aspirasi dan menghadirkan kebijakan yang juga berpihak kepada muslim,” kata Amien Rais pada jamuan makan bersama Wakil Walikota Banda Aceh, Zainal Arifin, di Pendopo Walikota Banda Aceh, Sabtu (15/07/2017).
Turut serta dalam acara itu Sekdakota Banda Aceh, Bahagia, Kadis Syariat Islam Kota Mairul Hazami dan sejumlah kepala SKPD.
“Kalau ada yang bilang muslim jangan punya ambisi politik jangan dengar, itu logika yang tidak lurus,” kata mantan Ketua umun PP Muhammadiyah itu.
Menurut dia, ketika seorang muslim menjadi seorang pemimpin, maka kebijakan yang akan diambil adalah kebijakan yang akan berpihak kepada muslim.
Untuk itu, Amien Rais meminta muslim di provinsi paling ujung barat Indonesia ini harus berani merogoh kocek lebih dalam untuk memperjuangkan agama Islam.
Zainal Arifin menyampaikan ucapan selamat datang dan menceritakan bahwa dirinya baru saja dilantik sebagai wakil walikota mendapingi Walikota Aminullah Usman untuk periode 2017-2022.
Kepada Amien Rais, Zainal mengaku bangga diberi kesempatan oleh warga kota untuk memimpin Banda Aceh bersama Aminullah Usman.
“Saya mengucapkan terima kasih karena telah mendapat dukungan penuh hingga terpilih sebagai wakil walikota. Saya berjanji akan bekerja menjalankan pemerintahan yang baik dan tentunya akan selalu meminta bimbingan arahan dari keluarga besar Muhammadiyah,” ujar Zainal Arifin yang juga Ketua DPD PAN Banda Aceh itu.
Amien Rais tiba di pendopo pukul 12.10 WIB setelah memberikan ceramah kebangsaan dan keummatan pada milad Pemuda Muhammadiyah di Kampus Unmuha Bathoh.
Amien Rais datang ke pendopo anggota DPR-RI asal Aceh, Muslim Aiyub, Ketua Pemuda Muhammadiyah Aceh, Munawarsyah dan sejumlah pengurus Pemuda Muhammadiyah. (dedi irawan)