Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Medan. Sebanyak 5 orangutan dilepasliarkan ke habitatnya setelah berhasil dievakuasi oleh Tim Human-Orangutan Conflict Rescue Unit (HOCRU), Yayasan Orangutan Sumatra Lestari – Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dari beberapa lokasi. Beberapa di antaranya dievakuasi setelah terisolir.
Direktur YOSL-OIC, Panut Hadisiswoyo dalam keterangan tertulisnya pernyataannya yang diterima, Sabtu (15/7/2017) mengungkapkan, evakuasi dilakukan tim pada 11-14 Juli 2017 di tiga lokasi, yakni Desa Kampung Batu, Bakongan, Aceh Selatan, Dusun Kermal, Desa Tenggulun, Aceh Tamiang dan perkebunan karet milik warga di Dusun Pancasila, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Panut menerangkan, di lokasi pertama tim HOCRU melakukan evakuasi terhadap dua orangutan indukan dan bayi di sebuah perkebunan kelapa sawit di Desa Kampung Batu. Evakuasi pun langsung dilakukan dan berjalan dengan lancar.
Dua orangutan dievakuasi dalam kondisi yang sehat dan dilakukan pelepasan di tempat yang lebih aman.
"Setelah melakukan release, tim kembali menerima informasi dari masyarakat tentang keberadaan 3 orangutan di Dusun Kermal, Desa Tenggulun, Aceh Tamiang," jelasnya.
Evakuasi pun dijadwalkan dilakukan esok hari, pada Kamis, 13 Juli 2017. Evakuasi dilakukan YOSL-OIC bekerja sama KSDA Aceh, BBTNGL dan juga masyarakat lokal.
Setelah melalui proses pencarian yang tidak mudah, akhirnya tim HOCRU berhasil menemukan 2 orangutan terisolasi di perkebunan karet milik warga setempat. Dari pemeriksaan fisik oleh dokter hewan OIC Ricko Jaya, diketahui bahwa kedua orangutan itu adalah induk yang diperkirakan berusia 30 tahun, dan anaknya berkelamin jantan diperkirakan berumur satu tahun.
Ia merinci, mata kiri induk orangutan mengalami kebutaan, dan terdapat tiga peluru di mukanya.
"Secara keseluruhan kondisi fisik kedua individu orangutan dalam keadaan sehat dan release pada hari itu juga ke wilayah Hutan Leuser," imbuh Panut.
Yang terakhir, tim melakukan evakuasi di perkebunan karet milik warga Dusun Pancasila, Informasi didapat oleh tim HOCRU dari tim Wildife Conservation Society (WCS). Diduga orangutan ini telah lama terisolir. Pasalnya, di tempat ini terdapat sarang yang berumur cukup lama.
Berkoordinasi dengan tim WCS, evakuasi dilakukan pada Jumat, 14 Juli 2017, bekerja sama dengan pihak KSDA Langkat dan BBTNGL serta dibantu oleh masyarakat sekitar.
"Melalui pemeriksaan kesehatan, orangutan yang diperkirakan berumur 30 tahun ini memiliki setidaknya 20 peluru di sekujur badannya. Namun secara keseluruhan, orangutan tersebut dinyatakan dalam keadaan sehat dan dapat langsung di-release ke area Taman Nasional Gunung Leuser," pungkasnya. (iskandar z siahaan)