Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Menpora Imam Nahrawi menyebut pihaknya punya alasan
kuat menahan anggaran untuk Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka terkait
pernyataan Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa Dault soal Hizbut Tahrir Indonesia
(HTI). Nahrawi menyebut ada laporan kuat soal keterikatan HTI dengan Adhyaksa.
"Kami sudah punya alat ukur. Saya mendapat laporan dari deputi dan asdep bahwa
memang ada sebagian organisasi kepemudaan dan individu yang nyata-nyata,
seperti kita ketahui, kita tahu mendukung HTI, maka kita tentu harus hati-hati
dalam memberikan anggaran," kata Nahrawi di gedung DPR, Senayan, Jakarta,
Senin (24/7/2017).
"Jangan sampai anggaran yang bersumber dari pajak dan rakyat dipergunakan hal-
hal yang lain. Makanya kita harus hati-hati," tegasnya.
Nahrawi mempersilakan masyarakat menilai apalah penahanan anggaran ini telah
tepat atau tidak. Masyarakat diminta melihat sendiri video soal HTI dan Adhyaksa.
"Silakan nanti masyarakat yang menilai. Karena masyarakat yang menilai, kita
harus hati-hati karena kita pilah betul. Jadi mana urusan organisasi dan mana
urusan individu pengurus," ujarnya.
Meski demikian, Nahrawi mengatakan pihaknya terus mendalami kebenaran
apakah Adhyaksa memang terlibat HTI dan terkait alokasi anggaran Kwarnas
Pramuka. Secepatnya, Nahrawi akan memanggil Adhyaksa.
"Makanya kita sedang mendalami dan meneliti sejauh mana apakah institusi itu,
apakah dipengaruhi atau tidak. Kalau nyata-nyata mempengaruhi secara sistemik,
apa boleh buat. Saya akan panggil dalam waktu dekat," ujar Nahrawi. dtc