Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Surabaya - BPJS Kesehatan menyesalkan sikap JNE yang terlambat
dalam menyikapi temuan 144 kartu Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia
Sehat (JKN-KIS) milik warga Surabaya yang 'dibuang' di sungai di wilayah Blitar.
"Kami sangat menyesalkan dengan sikap JNE. Kami sudah memberikan waktu,
tapi JNE tidak bisa memberikan jawaban di tengah kondisi ini. Kok sepertinya
(JNE) biasa-biasa saja," kata Kepala Kantor Cabang Utama BPJS Kesehatan
Surabaya Mokhamad Cucu Zakaria, Senin (24/7/2017) malam.
Pagi tadi, BPJS memanggil pihak ketiga yang bertanggungjawab dalam
pendistribusian kartu JKN-KIS ke end user (warga yang berhak mendapatkan
kartu).
Dalam pertemuan pagi itu, perwakilan dari JNE Cabang Surabaya belum bisa
memberikan jawaban, karena masih mengumpulkan data.
BPJS Kesehatan Surabaya memberikan toleransi hingga sore. Namun, sampai
pertemuan kedua mulai sekitar pukul 18.00 wib, dan berlangsung sekitar 30
menit, pihak JNE tetap tidak bisa menjelaskan dan meminta waktu lagi.
"Alasannya belum bisa memberikan jawaban, karena belum mendapatkan jawaban
dari kurirnya," tuturnya.
Mendapatkan jawaban tersebut, Cucu meminta dua orang perwakilan yang
bertugas sebagai koordinator lapangan JNE Cabang Surabaya untuk menghubungi
kurirnya saat itu juga melalui telepon.
Karena belum ada jawaban, Cucu meminta besok Selasa (25/7/2017), pimpinan
JNE untuk datang kembali ke kantor BPJS Kesehatan Surabaya dan sudah ada
jawabannya.
"Besok saya minta yang datang dan memberikan jawabannya langsung
pimpinannya, agar ada jawaban yang pasti," jelasnya. dtc