Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Partai Gerindra menyiapkan strategi menghadapi Pilpres 2019. Opsi berkoalisi dengan Partai Demokrat pun dibuka lebar oleh Gerindra.
"Kalau Gerindra kan hitungannya, kalau berkoalisi dengan PKS cukup. Gerindra dengan PAN cukup. Gerindra dengan Demokrat apalagi. Kalau berempat berkoalisi lebih kuat lagi," kata Waketum Gerindra Fadli Zon di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7).
Fadli menyebut partainya terus menjalin komunikasi dengan parpol lain. Jika mesti berkoalisi dengan Demokrat di Pilpres 2019, Fadli tak masalah.
"Kita kan pasti harus berkomunikasi bersilaturahmi dan harus mau berkoalisi, misalnya ke depan. Kita pasti berkoalisi," sebut Fadli.
Menurut Fadli, politik sangat dinamis. Peluang berkoalisi dengan Demokrat, yang disebut banyak pihak sulit terealisasi, masih sangat mungkin terbentuk. Koalisi dengan parpol pendukung pemerintah pun bisa saja terjadi.
"Dalam politik, tak ada yang tidak mungkin. Termasuk partai yang sekarang dukung pemerintah, di 2018 belum tentu juga dukung pemerintah, namanya politik," jelas Fadli.
"Kita lihat saja refleksi di akhir tahun 2014, bagaimana politik itu bisa bolak-balik tiap hari beda-beda. Hari ini dukung a, besok dukung b, besoknya lagi dukung a lagi," pungkas Fadli.
Sejauh ini, baru Jokowi yang mengantongi tiket ke Pilpres 2019. Jokowi saat ini sudah mengantongi dukungan Golkar, Nasdem dan PPP. Sesuai aturan yang termaktub di UU Pemilu, dukungan 3 parpol itu sudah cukup untuk membawa Jokowi ke Pilpres 2019, karena jumlah kursi DPR ketiganya lebih dari 20 persen kursi DPR. (dtc)