Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kementerian Pertanian (Kementan) menyediakan asuransi untuk lahan sebanyak 1 juta hektar. Asuransi ini diberikan untuk perlindungan kepada petani dan lahan ketika mengalami gagal panen akibat bencana alam.
Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman mengatakan biasanya lahan dilanda banjir atau diserang hama itu sebanyak 100.000-200.000 hektar.
"Kami siapkan 1 juta hektar untuk asuransinya, agar tercover semua," kata Amran di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Dia mengatakan, jika ada petani yang belum mendapatkan fasilitas asuransi ini bisa mendaftarkan diri ke kementerian.
"Kalau ada yang belum dapat silahkan daftar ini adalah program untuk meningkatkan kesejahteraan petani," ujar dia.
Dia menyebutkan untuk luas tanam jagung saat ini mencapai 6 juta hektar. Kemudian untuk padi 15 juta hektar. Sehingga dari dua komoditas itu mencapai 21 juta hektar.
Amran menceritakan, asuransi ini memang baru diberikan pada era pemerintahan Jokowi JK. Saat dia mengunjungi Bojonegoro Kementan mendapati petani yang lahannya dilanda banjir pada Maret atau April tahun ini. Kemudian satu kelompok petani tersebut mendapatkan uang pertanggungan sebanyak Rp 5 miliar - Rp 6 miliar.
"Sebenarnya ini persoalan baru, mereka peluk saya dan bilang pak menteri terima kasih ini saya digantikan dulu enggak ada. Mereka bilang kalau bisa banjirnya lewat setiap bulan saja agar mereka bisa mendapatkan uang asuransinya lebih sering. Ini masalah baru," kata dia.
Asuransi pertanian masuk paket kebijakan ekonomi Jokowi jilid III. Salah satu paket kebijakan tersebut adalah soal asuransi pertanian.
Petani cukup membayar premi sebesar Rp 30.000/hektar dan akan mendapatkan pertanggungan sebesar Rp 6 juta/hektar apabila gagal panen. Meski demikian, tak semua petani mendapat fasilitas tersebut. Pemberian perlindungan asuransi hanya untuk petani padi ditetapkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). (dtf)