Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Medan. Atlet wushu nasional asal Medan, Juwita Niza Wasni bertekad untuk meraih medali emas di pentas SEA Games 2017, di Malaysia pada Agustus. Atlet wushu putri (taolu) tersebut saat ini terus meningkatkan kualitas gerakan jurusnya.
Niza ingin memperbaiki catatannya saat belaga di SEA Games 2015, di Singapura yang lalu. Saat itu, Niza menjadi andalan bagi Indonesia di cabang olahraga wushu. Bukan tanpa sebab, pada Asian Games 2014 silam, Niza berhasil memeprsembahkan medali emas. Namun, prestasi manis itu gagal diteruskan di SEA Games 2015. Niza justru kurang bersinar. Dia hanya menempati peringkat kedua, alias mendali perak.
"Pengalaman di SEA Games 2015 silam menjadi sesuatu yang berharga bagi saya. Harus diakui, ketika itu saya sangat percaya diri dan mental bertanding pun berada dalam level yang saya inginkan. Namun konsentrasi sedikit terganggu sehingga gagal meraih prestasi terbaik,” kata Niza.
Pada tahun 2017 ini, Niza kembali membela Indonesia masuk dalam kontingen wushu tampil pada Sea Games 2017 yang akan berlangsung di Malaysia. Niza pun semangat dan optimistis menanti pesta olahraga Asia Tenggara. Menyongsong Sea Games 2017 itu pula, wanita kelahiran 16 Agustus 1996 ini, mewakili Medan dan Sumatera Utara, mendapat tambahan
motivasi spirit usai mendapat bonus dari Pemprov Sumut senilai Rp 200 juta. Optimisme pun diapungkannya untuk turut andil persembahkan medali emas bagi merah putih.
Bagi warga yang berdomisili di Jalan Gurila Kecamatan Medan Timur ini, ajang Sea Games menjadi tonggak terpenting karier seorang atlet. Untuk tampil, atlet harus menghadapi proses dan persiapan panjang. Niza sendiri mengaku siap menghadapi pesta olahraga Asia Tenggara itu. "Pastinya saat ini lagi persiapan buat kejuaraan Sea Games di Malaysia. Meski sudah pernah juara tapi belum jaminan juga bakal kembali juara, karena lawannya kan juga terus berkembang," katanya.
Niza yang bermain di nomor spesialis Nan Quan dan Nan Dao tak mau sesumbar soal hasil Sea Games. Dirinya ogah memikirkan kemenangan, sebelum tampil maksimal. Apalagi jemawa dengan prestasi yang telah diraihnya. Baginya, terlebih dahulu, atlet harus berbuat yang terbaik. "Saya kira, semua atlet tidak bisa memprediksi apa yang akan diraih di tiap pertandingan. Bagi saya pribadi, tiap pertandingan harus berbuat yang terbaik, jadi tidak bisa menentukan kepastian untuk menang," tutur wanita yang duduk di bangku kuliah UMSU ini.
Meski telah meraih sejumlah medali emas di berbagai ajang, putri pasangan Wasit Amin dan Zainab ini, menegaskan, dirinya tak mau anggap remeh siapa yang akan menjadi pesaingnya di wushu nomor Nan Quan dan Nan Dao putri di Sea Games nanti. "Saya pribadi, tidak mau menilai atau merasa yakin dengan apa yang sudah saya raih sebelumnya. Karena tiap pertandingan, belum tentu hasilnya sama. Makanya, terpenting adalah berbuat yang terbaik dan maksimal," jelasnya.
Prestasi teranyar yang diraih, Niza sukses meraih emas di PON XIX 2016 Jawa Barat. Prestasi yang diraihnya itu pula, Niza berhak atas bonus Rp200 juta dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut).
Soal perhatian pemerintah, Niza menilai, keseriusan benar-benar ditunjukkan kepada atlet berprestasi. Memang, bonus yang mengucur kepada atlet Sumut yang berprestasi, meningkat dari sebelumnya. "Kalau perhatian pemerintah, saya menilai terus meningkat dari sebelumnya. Jelas saya senang, karena yang dijanjikan sesuai dengan yang diberikan kepada atlet," jelas mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Fakultas Manajemen Ekonomi Semester 5. (bambang r)